Nicke mengatakan, tahun ini kuota solar ditetapkan sebesar 14,09 juta kilo liter (KL), namun dirinya memprediksi ada kenaikan menjadi 16 juta KL.
"Jadi sampai akhir tahun ada peningkatan 14 persen, tapi suplainya turun 5 persen," ujarnya.
Nicke juga mengatakan, disparitas harga antara solar subsidi dan solar non subsidi semakin jauh, mencapai Rp7.800 per liter. Hal ini menyebabkan adanya peralihan konsumsi dari solar non subsidi ke solar subsidi.
"Kami lakukan pengendalian dan monitoring di lapangan agar sesuai untuk yang diperuntukkan," kata Nicke.
Lihat juga: Orang Baperan 'Haram' Datang ke Resto Ini
Editor : Berli Zulkanedi
Follow Berita iNewsSumsel di Google News
Bagikan Artikel: