Miliki 267 Inovasi, Sumsel Sabet Penghargaan Daerah Terinovatif
PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) meraih penghargaan sebagai daerah terinovatif dari Kementerian Dalam Negeri. Penyerahan penghargaan tersebut diserahkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian secara virtual.
Dengan meraih nilai 79,51, Pemprov Sumsel mengungguli empat provinsi lainnya, yakni Nusa Tenggara Barat dengan nilai 75,67, Jawa Timur dengan nilai 63,15, Jawa Barat dengan nilai 62,82 dan Jawa Tengah dengan nilai 62,57.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, penghargaan tersebut berkat sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta tekad One Day One Inovation. Meskipun pada tahun lalu Sumsel hanya sebagai runner up, namun tahun ini Sumsel mampu meraih peringkat pertama.
"Artinya ada kinerja yang semakin membaik. Untuk itu, saya ingatkan kepada seluruh jajaran bahwa penghargaan ini merupakan cambuk agar lebih semangat dan inovatif, serta terus berinovasi yang bermanfaat," ujar Deru usai menerima penghargaan, Rabu (29/12/2021).
Menurutnya, Pemprov Sumsel mendapatkan penilaian bukan hanya karena kuantitas namun juga kualitas. Dari 267 inovasi yang dimiliki dinilai memiliki keunggulan dibanding inovasi daerah lain.
"Artinya, 267 inovasi yang dimiliki Sumsel tersebut tidak dimiliki daerah lain. Jadi, meskipun inovasinya sederhana namun harus bermanfaat bagi masyarakat, jangan asal berinovasi," ucap Deru.
Sementara itu, Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan dan Pembangunan Setda Sumsel, Ekowati Retnoningsih mengatakan, capaian penghargaan tersebut lantaran Sumsel unggul dari kuantitas dan kualitas inovasi yang dimiliki, sehingga mampu mendapatkan nilai tinggi.
"Kualitas dan kematangan inovasi yang kita miliki juga dinilai. Kriteria kematangan inovasi kita ada pada inovasi seperti rancang bangun, dampak, konsep, output dan lainnya," kata Ekowati.
Dari 267 inovasi yang dimiliki Sumsel, Ekowati menyebutkan bahwa inovasi berbasis digital menjadi unggulan, seperti sistem informasi Sipakar Hutan untuk kebakaran hutan, kemudian Sistem Informasi Konektivitas (Siikon), hingga sistem informasi pertanian.
"Sumsel memprioritaskan infrastruktur untuk menyelesaikan jalan yang rusak, sehingga dibuatlah inovasi Siikon agar pembangunan jalan yang dilakukan tidak sembarangan. Ratusan inovasi yang kita miliki itu terbagi dalam tiga kategori, yakni inovasi tata kelola pemerintahan, inovasi pelayanan publik dan inovasi lainnya seperti pendampingan bagi pelaku UMKM. Jadi inovasi yang kita lakukan tidak semuanya digital," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi