Cerita Rakyat di Sumatera Selatan yang Populer
Hingga suatu malam, sang putri bermimpi bertemu dengan ibunya yang sudah meninggal dan mengatakan harus ada gadis yang dikorbankan agar kemarau berakhir. Sanga raja ternyata juga mendapatkan bisikan gaib untuk mengorbankan seorang gadis.
Namun karena tidak ada satupun gadis yang mau dikorbankan, akhirnya sang putri mengajukan diri demi kejesahteraan rakyatnya. Hingga tiba waktunya, putri terjun ke laut. Setelah tubuh putri hilang, langit langsung gelap dan turun hujan dengan lebat. Cerita ini mengajarkan akan pengorbanan untuk orang banyak.
Cerita rakyat di Sumatera Selatan berikut ini terkait dengan pulau Kemaro, delta di tengah Sungai Musi di Palembang.
Cerita rakyat ini mengisahkan cinta putri Kerajaan Sriwijaya Siti Fatimah dengan Tan Buna An, putra raja di China. Dikisahkan, keduanya baru kembali dari perjalanan ke China untuk mendapatkan restu dari orang tua Tan Bun An.
Tiba di Sungai Musi, Tan Bun An membuka satu dari tujuh guci besar yang diberikan orang tuanya. Tiba-tiba Tan Bun An ngamuk dan melempar guci ke sungai, karena isinya hanya sayuran busuk.
Satu per satu guci dilemparkan ke sungai hingga salah satu guci terjatuh di dalam kapal dan pecah. Ternyata di bagian bawah guci berisikan emas dan barang berharga hadiah dari orang tua Tan Bun An. Sementara sayur busuk hanya untuk menutupi emas itu agar tidak dijarah perompak.
Editor: Berli Zulkanedi