Cegah Gagal Panen, Pemprov Sumsel Minta Petani Terapkan Teknologi

PALEMBANG, iNews.id - Pemprov Sumsel meminta petani memanfaatkan teknologi pertanian untuk meminimalkan kegagalan panen. Penerapan teknologi diyakini dapat menekan tingkat gagal panen terutama yang dipengaruhi cuaca dan iklim. 

Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, banyak faktor nonteknis yang dihadapi petani terutama dipengaruhi cuaca dan iklim. “Zaman sudah berubah dan teknologi sudah masuk ke pertanian,” ujarnya, Kamis (29/9/2022).

Baca Juga

Rumahnya Dikerumuni Peminta Sumbangan, Pria Ini Menyesal Menang Lotere Rp46,6 Miliar

Untuk mendorong pemanfaatan teknologi di sektor pertanian, Pemprov Sumsel sudah mengangkat sebanyak 1.400 orang tenaga penyuluh pertanian. Penyuluh memiliki tugas utama meningkatkan intensitas penanaman lahan sawah untuk meningkatkan produktivitas.

"Tidak ada pilihan lain selain penerapan teknologi, jika tidak digunakan, petani sulit menerapkan dua kali atau tiga kali tanam dalam setahun," katanya.

Baca Juga

Obok-Obok Rumah Anggota DPRD, Pria Lubuklinggau Ini Ditembak Polisi

Teknologi pertanian dapat diterapkan dalam beragam cara, mulai dari pemilihan benih, pemupukan, hingga kegiatan pascapanen.

Baca Juga

Musim Durian, Beruang Madu Masuk Kebun hingga Rumah Warga di Sumsel

Produktivitas sawah di Sumatera Selatan sejauh ini meningkat dari 5,0 ton gabah kering giling (GKG) per hektare menjadi 5,2 ton GKG per hektare berkat  pendampingan kepada petani oleh petugas penyuluh lapangan.

Semula produktivitas lahan sawah di Sumsel selalu di bawah 5 ton GKG per hektare dalam 10 tahun terakhir.

Namun sejak disebar 1.400 tenaga Pendamping Peningkatan Ekonomi Pertanian (PPEP) ke sejumlah daerah sentra produksi beras, kini produktivitas lahan padi sudah meningkat menjadi 5,2 ton GKG per hektare sejak 2021.

Petugas PPEP juga mempermudah petani untuk mengakses beragam program pemerintah, seperti pembiayaan Kredit Usaha Rakyat (KUR), pupuk subsidi hingga asuransi lahan pertanian.

Editor: Berli Zulkanedi