Tak Terima Dilecehkan, Perempuan di Palembang Siram Air Keras ke Teman Suami

JAKARTA, iNews.id - Seorang perempuan menjadi korban pelecehan teman suami di Kota Palembang, Sumatra Selatan (Sumsel). Dia tidak terima lalu menyiram wajah pelaku dengan cairan dari botol air mineral.

Isi botol tersebut ternyata air keras. Perempuan korban pelecehan tersebut kin menjadi tersangka dan ditahan polisi karena kasus penyiraman air keras.

Baca Juga

Suami Tega Siram Air Keras ke Istrinya di Cilacap karena Cemburu

Kasus ini viral setelah diunggah akun Twitter (X) @Kegoblogan.Unfaedah. Dalam unggahan menyertakan video perempuan tersebut saat menceritakan kronologi kejadian.

Bermula saat perempuan berinisial DL bertemu dengan CN teman suaminya di Jalan Faqih Usman, Kelurahan I Ulu, Kecamatan SU I Palembang. Kala itu, korban menanyakan rumah suaminya atau mertua dan dia pun diantarkan dengan berboncengan motor.

Baca Juga

Tak Terima Diputus, Pria di Cikarang Siram Mantan Pacar dengan Air Keras

“Kami boncengan berdua Pak. Pas di jalan, dia pegang-pegang saya sampai ke kemaluan. Tangannya langsung saya tepiskan, sambil berkata jangan kurang ajar,” ujar DL dalam video viral dikutip Senin (22/4/2024).

Merasa kesal dengan perbuatan tak terpuji tersebut, setiba di rumah mertua, DL langsung mengambil sebuah botol yang berisikan air bening dan menyiramkan ke wajah CN.

Baca Juga

Pria di Makassar Siram Air Keras ke Wajah Mantan Istri, Kesal Ajakan Rujuk Ditolak

“Saya tidak tahu kalau itu cuka para (air keras), karena dalam botol air mineral. Jadi langsung saja saya siramkan ke wajah dia. Setelah itu, dia langsung kabur melarikan diri. Saya tidak kenal dengan korban,” kata DL.

Sementara itu, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono didampingi Kasat Reskrim AKBP Haris Dinzah membenarkan pihaknya telah mengamankan satu pelaku penganiayaan.

“Motifnya jengkel dari pihak tersangka, karena ada perbuatan yang tidak terpuji yang dilakukan korban, melakukan tindakan tidak senonoh. Jadi secara spontan melakukan penyiraman cuka para,” ucapnya.

Editor: Donald Karouw