Pengadilan Ingin Televisi Siarkan Eksekusi Mati Mahasiswa Pembunuh Mahasiswi

KAIRO, iNews.id - Sebuah pengadilan di Mesir menyerukan stasiun televisi menyiarkan eksekusi mati seorang mahasiswa yang divonis mati karena membunuh seorang gadis. Terpidana bernama Mohamed Adel divonis bersalah membunuh mahasiswi secara keji karena menolak ajakan menikah.

Menurut surat kepada parlemen Mesir, yang dikutip media lokal, pengadilan itu meyakini bahwa siaran langsung hukuman gantung dapat membantu mencegah calon pembunuh lainnya.

BI Dorong UMKM Asal Sumsel Tembus Pasar Global

Selama persidangan dua hari yang dipublikasikan secara luas awal bulan ini, Mohamed Adel yang berusia 21 tahun dihukum karena membunuh sesama mahasiswa Nayera Ashraf di luar Universitas Mansoura di Mesir utara pada akhir Juni. Dilaporkan bahwa Adel menguntit gadis itu selama beberapa waktu, dan ketika dia menolak untuk menikah dengannya, dia menyusun rencana mengerikan untuk membunuhnya.

Menurut rekaman video insiden itu, yang menjadi viral di media sosial dan memicu kemarahan di seluruh negeri, Adel berulang kali menikam Ashraf saat dia turun dari bus di dekat universitas, melompat ke atas tubuhnya, dan menggorok lehernya di depan sejumlah orang yang ketakutan.

Cuaca Sumsel 29 Agustus: Sejumlah Wilayah Diprediksi Hujan, Palembang Berawan Tebal

Adel mengaku bersalah atas pembunuhan itu dan dijatuhi hukuman mati pada 6 Juli. Namun, karena sifat pembunuhan yang keji, pengadilan sekarang ingin membuat contoh dari Adel, dan telah meminta pemerintah untuk mengizinkan eksekusi disiarkan langsung di TV nasional.

Gedung Pengadilan Mansoura menulis surat kepada parlemen Mesir menjelaskan bahwa mempublikasikan hukuman itu tidak cukup untuk mencegah kejahatan serupa terjadi di masa depan.

Cegah Banjir, Palembang Siagakan Timsus yang Siap Bongkar Bangunan di Atas Drainase

“Siaran, meskipun hanya bagian dari permulaan proses, dapat mencapai tujuan pencegahan, yang tidak dicapai dengan menyiarkan hukuman itu sendiri,” demikian bunyi surat itu, seperti dilansir media lokal.

Editor: Berli Zulkanedi