Menghadapi Hujan di Akhir Tahun, Pemprov Sumsel Siapkan Bantuan untuk Korban Bencana

PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menyiapkan bantuan untuk masyarakat korban bencana. Persiapan dilakukan karena berdasarkan prakiraan BMKG terdapat potensi peningkatan intensitas hujan pada penghujung tahun 2021.

"Stok bantuan berupa beras dan barang lainnya untuk korban banjir dan tanah longsor tersimpan di gudang Dinas Sosial provinsi dan 17 kabupaten/kota," kata Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, Sabtu (13/11/2021).

Baca Juga

Rusak Kebun Jati dan Karet Warga, Komisaris Perusahaan di Palembang Ditangkap Polisi

Jika sewaktu-waktu terjadi bencana seperti banjir di Desa Kepayang, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) pada Jumat (12/11/2021), bantuan segera disalurkan kepada masyarakat yang menjadi korban bencana.

Dia menjelaskan, stok beras yang dialokasikan khusus untuk membantu masyarakat jika terjadi bencana pada suatu daerah saat ini tersedia 100 ton per kabupaten dan kota. "Jika diketahui ada masyarakat mengalami bencana banjir dan tanah longsor, bisa segera diberikan bantuan sehingga dapat dicegah timbulnya masalah sosial seperti rawan pangan," ujar mantan Bupati Ogan Ilir.

Baca Juga

Perkosa Anak Kecil di Kebun Karet, Petani di Musi Rawas Ditangkap Polisi

Beberapa daerah berpotensi terjadinya bencana tanah longsor yang menjadi pusat perhatian seperti Kabupaten Lahat, Empat Lawang, OKU Selatan, dan Kota Pagaralam, mengingat daerah tersebut berada di dataran tinggi.

Baca Juga

Berduaan dengan Istri Orang di Kebun Pisang, Oknum Pejabat Musi Rawas Dipolisikan

Sedangkan daerah yang kemungkinan berpotensi terjadi bencana banjir adalah yang berada di kawasan dataran rendah seperti Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Musirawas, dan Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU).

"Masyarakat yang berada di daerah tersebut diimbau agar meningkatkan kewaspadaan sehingga diharapkan permasalahan sosial akibat dampak bencana pada musim hujan dapat dihindari atau paling tidak bisa diminimalkan," kata Mawardi.