Libur Lebaran, Warga Palembang Kunjungi Objek Wisata Religi Alquran Raksasa

PALEMBANG, iNews.id - Pengunjung objek wisata religi Alquran Al-Akbar di Palembang, Sumatera Selatan pada Hari Raya Idul Fitri 1442 Hijriah meningkat. Pengelola objek wisata yang biasa disebut alquran raksasa memperketat protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19.

"Pengunjung ke Ponpes untuk melihat Alquran raksasa mengalami peningkatan cukup tinggi. Kalau hari biasa sekitar puluhan pengunjung kini meningkat hingga 200 orang pada hari kedua Lebaran ini," kata petugas tempat wisata, Rusdi Jumat (14/5/2021).

Baca Juga

Kunjungi SPN Betung, Kapolda Sumsel Bagikan Multi Vitamin ke Siswa Sekolah Polisi 

Menurut dia, dalam suasana Lebaran ini banyak masyarakat yang memanfaatkan waktu liburannya untuk melakukan wisata religi seperti mengunjungi Alquran dengan ukuran besar yang terbuat dari kayu yang diukir. Pengunjung ke tempat ini sebagian besar warga Palembang karena sekarang ini dalan kondisi pandemi Covid-19 dan adanya larangan mudik.

"Biasanya pengunjung lebih banyak lagi dari berbagai daerah dalam wilayah Sumsel, Jakarta, Surabaya dan provinsi lainnya, namun kini sebagian besar warga Palembang," ujarnya.

Baca Juga

Berkah Lebaran, 26 Napi di Sumsel Terima Remisi dan Langsung Bebas

Dia menjelaskan, dalam kondisi normal, pengunjung tempat ini warga lokal dan rombongan siswa dari berbagai sekolah serta komunitas tertentu, dan diramaikan pengunjung dari luar kota.

Baca Juga

84 Sopir Travel Ditindak karena Kedapatan Angkut Pemudik di Sumsel 

Berdasarkan data, setiap pekannya tercatat pengunjung mencapai 2.000-3.000 orang atau dalam setahunnya bisa mencapai 500.000 hingga satu juta pengunjung.

"Untuk berkunjung ke tempat ini, pihaknya membuat aturan yang harus ditaati pengunjung seperti wajib mematuhi protokol kesehatan, dan wajib memakai hijab atau kerudung bagi kaum perempuan, sedangkan bagi laki-laki harus memakai celana panjang/pakaian yang sopan, serta membayar tiket masuk Rp20.000 per orang untuk dewasa dan Rp15.000 untuk anak-anak," kata dia.

Editor: Berli Zulkanedi