Gejala Menyerupai Covid-19, Dinkes Palembang Ingatkan Warga soal DBD
"Memang pemerintah dan tim kesehatan sedang fokus Covid-19, namun demam berdarah tidak boleh dilupakan," kata Fenty Aprina.
Fenty menuturkan, DBD merupakan penyakit yang perlu penanganan cepat dan pencegahan tepat, terlebih pihaknya juga telah mendapat laporan dari daerah dengan kasus cukup tinggi.
"Berdasarkan data yang dimiliki, pada tahun lalu di bulan yang sama kasusnya lebih tinggi di tahun 2022 ini," katanya.
Fenty juga mengimbau masyarakat terus menjaga kebersihan lingkungan rumah, terutama kebersihan penampungan air dan bak mandi. Pasalnya, sumber nyamuk paling banyak dari tempat penampungan air.
"Nyamuk ini senang ada di air bersih, jadi tutup dan jaga kebersihannya. Kalau tidak, bakal menjadi sarang nyamuk DBD," katanya.
Diungkapkan Fenty, wilayah Palembang yang menjadi langganan kasus DBD terbanyak berada di kawasan padat penduduk, seperti Sako dan Sukarami. Namun jika dibandingkan 2021 ke 2020, angka kasus DBD justru menurun.
"Awal Februari ini kasus tertinggi ada di Kecamatan Sukarami dengan 14 kasus, Sako 6 kasus, dan Ilir Barat I 1 kasus," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi