get app
inews
Aa Text
Read Next : Mabes Polri Sebut Terduga Teroris yang Ditangkap dari 2 Kota di Sumsel Kelompok JI

Cerita Rakyat Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan: Legenda Goa Putri

Selasa, 14 Desember 2021 - 16:38:00 WIB
Cerita Rakyat Kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan: Legenda Goa Putri
Goa Putri di Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan. (Foto: Ist)

OKU, iNews.id - Goa Putri merupakan objek wisata di Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Sumatera Selatan (Sumsel) yang bisa dijadikan rekomendasi untuk berwisata menikmati liburan akhir tahun bersama keluarga. Di balik keindahannya, Goa Putri memiliki cerita rakyat yang melegenda. 

Sesuai namanya, legenda yang melekat dengan Goa Putri yakni tenang seorang putri yang bernama Dayang Rindu. Putri ini merupakan Selir dari Prabu Amin Raysid, penguasa Kerajaan Ogan. 

Suatu pagi sang putri mandi di Muara Sungai Sumuhun. Pada saat menikmati segarnya air sungai, lewatlah seorang pengembara bernama Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah. Di Sumatera Selatan, Serunting Sakti atau Si Pahit Lidah diceritakan pengembara yang memiliki kesaktian luar biasa yakni ucapannya yang seperti kutukan. Apapun yang diucapkannya akan terwujud seketika.

Pengembara sakti ini ingin menyapa putri yang sangat cantik itu, tetapi kehadirannya tidak diperhatikan Putri Dayang Merindu, karena sedang sibuk mandi. Karena merasa tidak diperhatikan yang membuatnya tersinggung, Serunting Sakti berucap "Sombong sekali putri ini, diam seperti batu".

Ternyata ucapan itu terwujud, sang putri yang cantik terkutuk menjadi batu. Kemudian, Si Pahit Lidah menuju desa tempat tinggal Dayang Merindu. Desa itu tampak sepi, Si Pahit Lidah pun bergumam, betapa sepinya desa ini, tak ubahnya sebuah goa. Desa itu pun kemudian berubah menjadi goa.  

Goa Putri terletak di Bukit Barisan di Desa Padang Bindu ini memiliki panjang 159 meter, lebar delapan hingga 20 meter, dengan ketinggian mencapai 20 meter. Di dalamnya mengalir Sungai Semuhun, anak Sungai Ogan, yang mengalir dari arah barat ke timur.

Banyak hal menarik yang bisa ditemukan di sini. Saat akan masuk, pengunjung dianjurkan mengetuk pintu gua sebanyak tiga kali, yang menandakan salam untuk para leluhur. Di bagian dalam yang temaram dan berhawa sejuk, pengunjung akan mendengar gemercik aliran sungai yang ikut mengiringi selama perjalanan.

"Warga meyakini bahwa bagian sungai yang berada di dalam goa merupakan pemandian para putri kerajaan. Mereka juga percaya, air sungai ini membuat awet muda. Tak jarang pengunjung mandi atau sekadar membasuh muka di sini," kata Ferdinata, pemandu Goa Putri.

Selain stalaktit dan stalakmit dengan beragam bentuk yang memesona, tatanan batu di bagian dalam pun sangat menarik. Batu-batu tersebut secara alami terbentuk menyerupai tempat peristirahatan, singgasana, pedapuran untuk memasak, dan pembaringan (Dayang Merindu) yang di bawahnya mengalir air Sungai Semuhun.

Di bagian ujung, ada sebuah gua yang bernama Goa Penjagaan. Di sudut Goa Penjagaan terdapat sebuah lubang dan di sisi kirinya tampak bongkahan menyerupai dua ekor harimau. Katanya, kedua harimau itu adalah penjaga di kala putri sedang mandi.

Setiap legenda terdapat pesan yang dapat diambil termasuk dari dari kisah Goa Putri, yakni jangan mudah berprasangka buruk terhadap orang lain. Demikian legenda Goa Putri yang mungkin bisa dijadikan sebagai pelajaran.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut