Atasi Blankspot di Sumsel, Gubernur Herman Deru Kumpulkan Bos Penyedia Internet

Sehingga, kata HD, nantinya dalam pemasangan ataupun pengembangan jaringan internet dapat berjalan lancar dan tidak ada hambatan.
"Kita harus bertarget minimal pertahun itu ada penambahan jaringan internet. Sekarang ini volume bertambah ketika pandemi karena semua memakai internet. Meskipun pandemi sudah berlalu internet masih tetap menjadi kebutuhan," kata dia.
Dari data yang ada, kata HD, saat ini dari 3.500 desa yang ada di Sumsel baru beberapa desa yang teraliri internet. Makanya hal ini perlu dideklarasi lagi sehingga internet ini betul terealisasi.
"Saya ingin internet ini merata. Jika ada regulasi yang menyumbat untuk perkembangan ini maka laporankan ke saya kita akan buatkan regulasi lokalnya, termasuk pengurangan yang ber IMB tadi,"katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII) Sumsel, Sony Oktapriandi mengucapkan terima kasih atas diundangannya untuk rapat permasalahan blankspot.
"Kami juga selalu menggaungkan bagaimana kita membangun Sumsel ini terutama kebutuhan internetnya," kata dia.
Dia menyebutkan APJII bukan hanya menyediakan jasa pelayanan internet saja melainkan melakukan kegiatan yang positif.
"APJII di setiap daerah mempunyai perwakilan dan masing masing kami di sini punya tanggungjawab untuk terus mengiatkan agar internet ini diwilayah masing-masing untuk seleraskan. Bahkan kami juga membawa kawan-kawan semua penyedia jasa layanan internet. Jadi Kami mensuport apa yang di butuhkan pihak Pemprov Sumsel terkait Blankspot di wilayah Sumsel,"tutupnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Sumsel Achmad Rizwan bahwa program internet desa Sumsel Maju untuk Semua yang di gagas Gubernur Sumsel pada tahun 2019 sudah berjalan di puluhan Desa tersebar di Kabupaten/Kota se Sumsel.
"Ke depan secara bertahap internet desa di Sumsel akan terus ditambah, sesuai dengan yang diharapkan pak gubernur," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto