Atasi Blankspot di Sumsel, Gubernur Herman Deru Kumpulkan Bos Penyedia Internet

PALEMBANG, iNews.id - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru bergerak untuk mengatasi blankspot atau wilayah yang belum teraliri jaringan ponsel maupun internet. Herman mengetahui adanya wilayah blankspot setelag melakukan kunjungan di beberapa daerah di Sumsel.
Pria yang kerap disapa HD ini kemudian melanjutkan program Internet Desa Sumsel Maju untuk Semua. Program ini sudah dicetuskan sejak tahun 2019 lalu. Dia menargetkan agar internet bisa masuk ke desa-desa di Sumsel secara merata.
Salah satu cara untuk menyukseskan program itu, HD mengundang petinggi perusahaan pelayanan jaringan internet. Ada 28 perusahan pelayanan jaringan internet yang diundang untuk bertemu dan berdiskusi membahas masalah blankspot di Sumsel.
"Saya merasa lega bisa duduk bersama, hal ini terinspirasi saat dijalan setelah saya melakukan kunjungan beberapa daerah masih ada desa yang tidak ada jaringan internet. Masa sekarang tentu jauh berbeda dibanding lima bahkan 10 tahun yang lalu dengan kebutuhan internet, apalagi di saat masa pandemi Covid-19," kata HD di Ruang Rapat Bina Praja Pemprov Sumsel, Selasa (25/8/2020).
HD menambahkan, dengan kehadiran jaringan internet di desa-desa, tentu sangat membantu baik di dalam bidang pendidikan, pengelolaan pemerintah desa, pertanian dan lainnya. Maka itu dia berkomitmen agar setiap desa memiliki koneksi internet.
Tak main-main, bahkan HD akan memfasilitasi perizinan ke bupati dan wali kota se-Sumsel untuk membebaskan Izin Mendirikan Bangunan (IMB).
"Internet ini sudah kebutuhan maka saya akan intrusikan ke bupati dan wali kota tidak ber-IMB. Internet ini sudah mutlak. Saya tidak main-main soal ini karena ini bicara kebutuhan," kata dia.
Sehingga, kata HD, nantinya dalam pemasangan ataupun pengembangan jaringan internet dapat berjalan lancar dan tidak ada hambatan.
"Kita harus bertarget minimal pertahun itu ada penambahan jaringan internet. Sekarang ini volume bertambah ketika pandemi karena semua memakai internet. Meskipun pandemi sudah berlalu internet masih tetap menjadi kebutuhan," kata dia.
Dari data yang ada, kata HD, saat ini dari 3.500 desa yang ada di Sumsel baru beberapa desa yang teraliri internet. Makanya hal ini perlu dideklarasi lagi sehingga internet ini betul terealisasi.
"Saya ingin internet ini merata. Jika ada regulasi yang menyumbat untuk perkembangan ini maka laporankan ke saya kita akan buatkan regulasi lokalnya, termasuk pengurangan yang ber IMB tadi,"katanya.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia ( APJII) Sumsel, Sony Oktapriandi mengucapkan terima kasih atas diundangannya untuk rapat permasalahan blankspot.
"Kami juga selalu menggaungkan bagaimana kita membangun Sumsel ini terutama kebutuhan internetnya," kata dia.
Dia menyebutkan APJII bukan hanya menyediakan jasa pelayanan internet saja melainkan melakukan kegiatan yang positif.
"APJII di setiap daerah mempunyai perwakilan dan masing masing kami di sini punya tanggungjawab untuk terus mengiatkan agar internet ini diwilayah masing-masing untuk seleraskan. Bahkan kami juga membawa kawan-kawan semua penyedia jasa layanan internet. Jadi Kami mensuport apa yang di butuhkan pihak Pemprov Sumsel terkait Blankspot di wilayah Sumsel,"tutupnya.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadiskominfo) Sumsel Achmad Rizwan bahwa program internet desa Sumsel Maju untuk Semua yang di gagas Gubernur Sumsel pada tahun 2019 sudah berjalan di puluhan Desa tersebar di Kabupaten/Kota se Sumsel.
"Ke depan secara bertahap internet desa di Sumsel akan terus ditambah, sesuai dengan yang diharapkan pak gubernur," kata dia.
Editor: Nur Ichsan Yuniarto