Peristiwa tabrakan tersebut berawal dari kapal tongkang batu bara hendak memutar arah yang semula ke arah Jembatan Ampera berbalik ke arah Pulau Kemaro.
"Tongkang hendak mengantre pengolongan Jembatan Ampera, akibat air dalam kondisi pasang tongkang kembali berputar arah," katanya.
Hingga saat ini, lanjut Dedy, pihaknya masih melakukan penyelidikan, termasuk memeriksa nakhoda terkait peristiwa tersebut. Dugaan sementara, kecelakaan tersebut lantaran posisi kapal tongkang yang terlalu menepi saat memutar arah.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait