PALEMBANG, iNews.id - Pimpinan DPRD Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) merespons viralnya tangkapan layar oknum anggota DPRD video call seks (VCS) dengan perempun telanjang. Pimpinan DPRD akan menggelar rapat bersama Badan Kehormatan (BK) untuk menentuka sikap.
Ketua DPRD Muratara, Efriansyah mengatakan, terkait video ini pihaknya mendapatkan protes dari masyarakat yang menggelar aksi di Kantor DPRD Muratara, Kamis (10/3/2022) kemarin. "Akan kita pelajari dulu mekanismenya seperti apa. Kita juga belum paham. Namun, kita tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah," ujar Efriansyah, Jumat (11/3/2022).
Menurutnya, jika oknum anggota DPRD yang terlibat terbukti melakukan kesalahan, pihaknya dipastikan akan memberikan sanksi. "Jika memang terbukti tentu akan ada sanksinya, sanksi berat, iya (diberhentikan)," katanya.
Namun, kata Efriansyah, sebelum memberikan dan menjatuhkan sanksi terhadap yang bersangkutan, dirinya akan menggelar rapat terlebih dulu dengan seluruh perangkat DPRD Kabupaten Muratara.
"Akan kita rapatkan dulu dengan seluruh Wakil Ketua dan Badan Kehormatan bagaimana mekanismenya, akan kita pelajari dulu karena ini menyangkut hajat orang lain," kata Efriansyah.
Diberitakan sebelumnya, jagat dunia maya di Kabupaten Muratara, Sumsel, mendadak heboh dengan beredarnya video call sex (VCS) di medsos Facebook. Pria dalam video tersebut diduga oknum anggota DPRD Muratara.
Berdasarkan pantauan di lapangan, postingan itu diupload oleh akun anonim atau bodong yang baru saja dibuat. VCS itu diposting pada Selasa 8 Maret 2022. Setelah 18 jam kemudian, postingan itu menghilang dari medsos.
Dalam video berdurasi 67 detik itu, tampak seorang pria memakai baju merah dan mengenakan topi sedang VCS dengan seorang perempuan. Pria itu terlihat memegang alat vitalnya di depan kamera handphone.
Sementara iu, Kasat Reskrim Polres Muratara AKP Tony Saputra mengatakan, saat ini pihaknya sudah memantau kasus video mesum tersebut. "Sudah kami pantau dan masih kami telusuri. Saat ini masih mengumpulkan bahan keterangan," ujar Tony.
Terkait video mesum yang menghebohkan warga Muratara tersebut, lanjut Tony, hingga kini pihaknya belum menerima adanya laporan masuk ke kepolisian tentang kasus itu. Namun demikian, pihaknya akan memanggil pria yang ada dalam video mesum tersebut untuk klarifikasi. "Belum ada laporan masuk, tapi akan kami panggil untuk klarifikasi," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait