"Video itu dibuat anak saya dalam posisi tertekan dan diancam, dan video dibuat setelah dilakukan penganiayaan dan dipakaikan bedak supaya lebam di muka tidak terlihat," katanya.
Diberitakan sebelumnya, pasca-dugaan kasus kekerasan tersebut heboh, pihak kampus akhirnya membentuk tim investigasi.
Ketua Tim Investigasi, Kun Budianto mengatakan, tim investigasi tersebut untuk menghimpun seluruh informasi sesuai fakta yang terjadi saat Diksar di Bumi Perkemahan Gandus, Palembang.
"Saat ini tim masih mendalami fakta, siapa yang menjadi dalang dari kasus ini, siapa saja pelaku yang terlibat dan motif pengeroyokan, termasuk meminta keterangan dari para terduga pelaku," ujar Kun.
Akibat dari dugaan tindakan kekerasan tersebut, korban diketahui sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Hermina Jakabaring. Korban mengalami banyak luka lebam.
Dijelaskan Kun, pihak kampus akan memberikan sanksi tegas terhadap pelaku yang terbukti melanggar kode etik. "Kami juga akan memintai keterangan dari pelaku apabila mereka terbukti melakukan tindakan tersebut sesuai penyelidikan maka konsekuensinya dikeluarkan dari kampus," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait