“Kalau diduga pembunuhan karena pisau masih menancap di bawah ketiak. Dan mayat diduga sudah tewas antara dua tiga hari,” kata Kompol MP Nasution saat itu.
3. Pelaku punya istri di Bengkulu
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi didampingi Kasat Reskrim, AKP Robi Sugara mengatakan setelah mendapat laporan dari masyarakat terkait penemuan mayat korban, Tim Gabungan Polres Lubuklinggau langsung melaksanakan serangkaian kegiatan olah TKP dengan pengamatan jejak kejahatan yang tertinggal di TKP.
Dari hasil pengolahan data digital dengan metode scientific crime investigation, pengamatan recognized face, Tim Macan Linggau berhasil mendapatkan identitas pelaku yang ternyata berasal dari Bengkulu.
Kemudian tim berangkat ke wilayah Bengkulu untuk melakukan pendalaman dan pengejaran. Berkoordinasi dengan sejumlah Polres di Bengkulu pengejaran dilakukan di sejumlah wilayah, namun pelaku berpindah-pindah tempat.
Dari penyelidikan juga diketahui ternyata pelaku punya istri di Desa Pasar Bombah, Kabupaten Bengkulu Utara, yang menurut keterangannya sudah lima bulan ditinggalkan suaminya dan menunjukkan bukti yang ada dengan pihak keluarga.
4. Pelaku tertangkap di Padang dan ditembak
Setelah beberapa hari melakukan survaillance di wilayah Bengkulu untuk mencari keberadaan tersangka, tim gabungan sempat kesulitan. Namun setelah dilakukan berbagai upaya, akhirnya Tim Macan Linggau mendapat jejak pelarian tersangka ke arah Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat.
Tidak mau kehilangan buruannya, Tim Macan Linggau dibantu Tim Klewang Polresta Padang Polda Sumatera Barat, akhirnya berhasil mengamankan tersangka di kontrakannya di Jalan Tunggang Kelurahan Pasar Embacang, Kecamatan Kuranji, Kota Padang, Rabu (31/8/2022) sekitar pukul 19.30 WIB.
Pelaku yang telah mengakui perbuatannya melakukan perlawanan saat dilakukan pengembangan kasus, sehingga terpaksa polisi memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki tersangka.
5. Motif sakit hati disodomi 5 kali tanpa dibayar
Setelah menangkap pelaku, Polres Lubuklinggau dapat mengungkap motif pembunuhan ini, yakni pelaku sakit hati karena setelah dipekerjakan sebagai asisten rias make up dan disodomi berulang kali tidak dibayar oleh korban.
“Pelaku ini sakit hati karena dijanjikan akan dibayar oleh korban dengan imbalan satu kali sodomi akan diberi uang Rp300.000,- untuk sekali bekerja sebagai asisten rias make up dibayar Rp50.000. Namun sampai terjadinya pembunuhan korban tidak memenuhi janjinya, sehingga akhirnya pelaku nekat menghabisi korban,” kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Harissandi.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait