Viral Lengan Bayi Patah saat Proses Melahirkan, Ini Penjelasan RSUD Rupit

MURATARA, iNews.id - Viral di media sosial curhatan yang menceritakan bayi lahir dengan kondisi tangan patah di RSUD Rupit Kabupaten Muratara, Sumsel. Postingan yang menghebohkan warga itu diunggah akun Facebook Kokoh Putri Putri, namun kini sudah dihapus.
Warga mengaku kaget mendapatkan informasi bayi patah tangan saat proses kelahirannya ditangani petugas RSUD Rupit. Seorang warga bernama Kibo yang sempat melihat postingan itu mengaku, unggahan itu langsung mendapat sorotan dari masyarakat di Muratara yang menggunakan Facebook.
"Saya sempat lihat postingan itu, tapi sekarang sudah dihapus. Intinya yang punya akun komplain pelayanan RSUD Rupit yang mengakibatkan lengan bayinya patah saat lahiran dan dia minta dirujuk ke RS di Kota Lubuklinggau," katanya.
Informasinya, akun Kokoh Putri Putri diketahui sebagai warga Embacang, Kecamatan Karang Jaya, namun menetap di Desa Lawang Agung, Kecamatan Rupit. Dia menjalani proses persalinan pada Sabtu 18 Februari 2023 sekitar pukul 00.00 WIB.
Kasi Humas RSUD Rupit, Ahmad Apandi membenarkan pihaknya menangani pasien bernama nama Kokoh Putri Ayu (32). Saat datang kondisi pasien memang mengalami kesulitan untuk proses melahirkan secara normal, padahal itu merupakan anak ketiga.
Pasien memiliki berat badan 106 kg, tensi darah 160/100 dan tulang pinggul kecil. Petugas medis sudah menangani secara maksimal, meski dengan risiko tinggi. "Ada fraktur cidera tulang leher, bahu dan tangan. Kalau tidak ditangani maksimal bayi bisa meninggal," katanya, Selasa (21/2/2023)
Menurut laporan medis, bayi tersangkut di antara tulang pinggul dan rahim. Dengan posisi kepala, lengan kiri sudah keluar duluan. "Alhamdulillah bayi selamat, tapi ada kendala distosia bahu (bahu bayi terjepit/patah) saat proses melahirkan," katanya.
Tenaga medis sudah konsultasi dengan dokter bedah dan rencananya akan dipasang gips, namun keluarganya mendesak dirujuk ke Lubuklinggau. "Ada miskomunikasi, kami tidak bisa merujuk jika belum ada izin dokter," katanya.
Mengenai komplain viral di media sosial, pihak RSUD Rupit mengaku hal itu karena miskomunikasi. Hal ini sudah dijelaskan bahwa semua ini murni karena proses melahirkan dengan resiko tinggi.
Editor: Berli Zulkanedi