get app
inews
Aa Text
Read Next : Pemprov Masih Bahas, Pengusaha AKDP di Sumsel Sudah Naikkan Tarif 

Senjata Tradisional Sumatera Selatan, Nomor 5 Jadi Koleksi Museum Wallace Inggris

Kamis, 22 September 2022 - 13:55:00 WIB
 Senjata Tradisional Sumatera Selatan, Nomor 5 Jadi Koleksi Museum Wallace Inggris
Senjata tradisional Sumatera Selatan Klewang. (Foto: Laman Pemprov Sumsel)

PALEMBANG, iNews.id - Senjata Tradisional Sumatera Selatan memiliki bentuk, sejarah dan makna berbeda-beda. Meskipun telah terjadi pergeseran makna dan bentuk, namun beberapa senjata tradisional Sumatera Selatan masih terpelihara hingga kini. 

Banyak senjata tradisional Sumatera Selatan yang pada jaman dahulu dipakai warga baik sebagai senjata untuk menyerang maupun bertahan atau melindungi diri dari bahaya. Namun dari sekian banyak senjata tradisional, sebagian masih bertahan di antaranya keris Palembang dan Kudhok

Mengutip sejumlah sumber di antaranya perpustakaan.id, berikut senjata tradisional Sumatera Selatan dengan penjelasan dan bentuknya :

1. Tombak Trisula

Senjata tradisional Sumatera Selatan pertama yakni tombak trisula. Senjata dengan tiga ujung lancip ini bentuknya tentu tidak asing bagi masyarakat modern, karena tombak bermata tiga ini muncul di legenda dan juga senjata pegengan Dewa Siwa. Di beberapa tempat di Sumsel, tombak trisula disebut serampang dan digunakan untuk menangkap atau berburu hewan. 

Beberapa sejarawan meyakini bahwa perkembangan penggunaan tombak trisula beriringan dengan perkembangan ajaran Hindu di Sumatera Selatan pada masa kerajaan Sriwijaya. Hal ini dikarenakan senjata trisula merupakan senjata pegangan Dewa Siwa, salah satu dewa dari dewa trimurti yang disembah oleh masyarakat Hindu.

Keunikan trisula Palembang dengan trisula lainnya yakni terdapat pada kedua sisinya. Di bagian mata tombak memiliki tiga ujung lancip dan sisi lainnya tumpul. Karena itu, tombak trisula ini sangat tajam. Banyak penemuan tombak trisula yang kemudian disimpan di Museum Balaputradewa.

Diyakini tombak trisula sering digunakan oleh prajurit kerajaan Sriwijaya sebagai senjata. Ditelusuri dari segi arkeologi dan para ahli menyebutkan jika senjata ini mulai dikenal sejak Hindu Siwa masuk ke Nusantara ratusan tahun yang lalu.

2. Kudok

Senjata tradisional Sumatera Selatan berikutnya Kudok. Senjata satu ini jenisnya pisau atau badik, namun bentuk yang khas dan diyakini dipakai masyarakat Bumi Sriwijaya terutama di dataran tinggi Sumatera Selatan seperti Lahat dan Pagar Alam di sekitar Gunung Dempo. 

Kudok bentuknya menyerupai badik di Lampung. Kudo dibuat dari baja terbaik dan gagangnya menggunakan kayu berkualitas seperti jati dan kayu ghumai. Dahulu kudok digunakan untuk menjaga diri dari bahaya sehingga terus dibawa ke mana-mana. Namun kini di jaman modern, kudok tidak lagi digunakan untuk menjaga diri, melainkan sebagai koleksi.

Bahkan di Kota Pagar Alam terdapat komunitas kudok. Anggota komunitas ini melestarikan kudok dan belajar cara menggunakan senjata tradisional tersebut. Di beberapa tempat terutama di Pagar Alam kudok dijual sebagai cinderamata bagi wisawatan Gunung Dempo. 

3. Keris Palembang

Senjata tradisional Sumatera Selatan ketiga yakni keris Palembang. Senjata jenis ini ditemukan di banyak wilayah terutama pulau Jawa. Bahkan di beberapa kisah kerajaan di pulau Jawa, perjalanan sejarahnya melibatkan senjata keris. Tentu yang paling populer keris Empu Gandring. 

Di Sumatera Selatan juga terdapati keris Palembang. Namun memang budayawan bersama dinas terkait masih terus berusaha mencari empu keris Palembang. Karena pelestarian keris tidak dapat dipisahkan dengan empu yang tentu menguasai sejarah dan filosofinya. 

Keris termasuk senjata paling populer, dan dipakai sejak jaman kerajaan. Karena itu, keris terdapat di banyak tempat di Indonesia dedngan corak dan ciri khas yang berbeda. Khusus untuk keris Palembang memiliki lekukan ganjil misal 7, 9 dan 13, terpengaruh budaya di agama Islam yang meyakini Tuhan lebih menyukai bilangan banjil. 

Keris Palembang merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan. (Foto: perpustakaan.id)
Keris Palembang merupakan salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan. (Foto: perpustakaan.id)

Ciri khas lainnya yakni di dalam keris ini terdapat gagang dari kayu keras atau gading dengan bentuk yang mirip dengan kepala burung. Kemudian sarungnya menyerupai perahu bidar yang dipengaruhi masa Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan maritim. 

Sejak dahulu hingga kini, keris juga sebagai simbol keagungan atau bangsawan. Keris juga dipakai dalam ritual keagamaan dan pengangkatan atau pengesahan petinggi di masa kerajaan. Kemudian kini, keris dipakai sebagai pelengkap aksesoris pakaian adat.

4. Skin

Senjata tradisional Sumatera Selatan berikutnya Skin. Berdasarkan beberapa sumber, senjata ini juga disebut taji ayam atau rambai ayam, karena bentuknya melengkung seperti ekor ayam jantan. 

Skin digunakan dengan cara digenggam dan saat menyerang fungsinya untuk menusuk. Senjata ini muncul oleh adanya akulturasi budaya antara budaya tionghoa dan budaya melayu. Umumnya senjata ini dibuat oleh pandai besi dengan panjang sekitar 25-30 cm dan 10-15 cm bentuk taji ayamnya. 

Dikutip dari perpustakaan.id, masyarakat Sumatera Selatan percaya bahwa senjata ini memiliki kedudukan penting karena juga dianggap sebagai senjata keramat dan diyakini berdaya magis. Sementara itu jika dilihat dari segi budayanya, senjata ini memiliki banyak simbol kemanusiaan seperti kesabaran, ketelitian, ketekunan dan lain sebagainya.

Pegangan skin ini terbuat dari kayu. Di ujung pegangan lainnya terdapat lubang agar muda dipegang dengan jari. Senjata ini digunakan dalam jarak dekat yang biasanya digunakan dalam keadaan mendesak.

Skin, salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan. (Foto: Istimewa)
Skin, salah satu senjata tradisional Sumatera Selatan. (Foto: Istimewa)

5. Klewang 

Senjata tradisional Sumatera Selatan terakhir yakni Klewang Palembang. Senjata satu ini memiliki kemiripan dengan pedang, namun memiliki gagang dan sarung yang dihiasi dengan permata atau disebut Regalia. 

Salah satu regalia bertatah permata dan emas yaitu Klewang. Dikutip dari laman Pemprov Sumsel, seorang priai Inggis bergelar Marquess of Hertford membeli Klewang sekitar tahun 1869 dari lelangan di kota Paris. Kemudian dibawa ke London oleh anaknya dan saat ini tersimpan dan menjadi koleksi Museum Wallace (London-Inggris). 

Menurut catatan W.L de Sturler yang hidup pada zaman Kesultanan Palembang, Klewang merupakan salah satu senjata tradisional dari Palembang. Senjata tradisional ini masih banyak dijumpai di Sumatera Selatan, tapi lebih dikenal sebagai Pedang Makara karena hulunya yang menyerupai Makara, hewan mistik dalam mythology Hindu-Buddha.

Demikianlah senjata tradisional Sumatera Selatan yang menarik untuk dikoleksi atau dijadikan cindermata. 

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut