Regenerasi Penenun Songket, Sumsel Gelar Bimtek ke Anak Muda
Sementara untuk mempelajari cara membuatnya dengan menggunakan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), rata-rata dibutuhkan waktu satu hingga tiga bulan.
Kondisi ini terkadang membuat para generasi muda enggan untuk mempelajarinya. Sementara generasi tua mendapatkan kepandaian ini secara turun-temurun.
Bukan hanya untuk membuat kain Songket Palembang, persoalan berkurangnya generasi pembuat kain tradisional juga terjadi pada kain jumputan.
Sri Wahyuni, pelaku usaha kain jumputan di Lorong Sawah, Kelurahan Tuan Kentang, Palembang, Sumatera Selatan, mengatakan, saat ini pembuat motif titik tujuh-motif paling sulit dalam kain Jumputan Palembang hanya dilakukan para lanjut usia.
“Untuk buat motif titik tujuh ini dibutuhkan waktu satu minggu untuk per lembar kainnya, dan ini yang buat tidak ada anak muda yang bisa,” katanya.
Tingkat kesulitan yang tinggi sehingga membuat generasi muda enggan mempelajari motif titik tujuh ini, sehingga lebih memilih ke motif kain yang lebih mudah pengerjaannya seperti motif lereng.
Editor: Berli Zulkanedi