Pelajar Dominasi Pelanggaran Lalu Lintas di Sumsel, Ini Rencana Polantas

LUBUKLINGGAU, iNews.id - Angka pelanggaran lalu lintas di Sumatera Selatan (Sumsel) yang terekam kamera ETLE tertinggi kedua setelah DKI Jakarta. Ironisnya, pelajar mendominasi angka pelanggaran tersebut.
Kasubdit Kamsel Ditlantas Polda Sumsel AKBP Erwin Aras Genda mengatakan, saat ini sudah 13 kamera ETLE eksis atau terpasang yang merupakan hibah dari Pemprov Sumsel. Hasilnya, posisi Sumatera Selatan sudah menjadi nomor dua di Indonesia setelah DKI Jakarta untuk angka pelanggaran terbanyak.
"Itu baru 13 kamera, belum termasuk 51 tambahan kemera di tahap dua. Kalau ini sudah berlaku maka kami yakin Sumsel alan berada di posisi teratas untuk jumlah pelanggaran tertinggi di Indonesia," ujarnya saat Sosialisasi ETLE dan Aplikasi Dulur Kito di Hotel Dewinda Lubuklinggau, Selasa (6/12/2022).
AKBP Erwin menyebut, dengan angka tersebut pihaknya dapat mengevaluasi dan menentukan langkah-langkah yang efektif dan efisien untuk menekan angka pelanggaran. "Ini kalau dibiarkan secara paralel maka lakanya pasti naik. Sebaliknya kalau pelanggaran bisa ditekan, maka lakanya pasti menurun," katanya.
Langkah evaluasi tersebut merupakan bagian dan komitmen Polri dalam hal ini Ditlantas Polda Sumsel dalam mendukung rencana umum keselamatan. Menurutnya, tingginya pelanggaran dikarenakan kesadaran masyarakat rendah.
"Pelanggaran tertinggi tidak pakai helm dan menerobos traffic light. Pelanggar didominasi pelajar," ujarnya.
Kenapa pelajar melakukan pelanggaran dalam berlalu lintas, sambung Erwin, karena sarana moda transportasi sangat minim untuk mereka. Kondisi itu, memaksa orang tua membelikan kendaraan untuk anak-anaknya sekolah.
"Ini akan menjadi rekomendasi forum lalu lintas nantinya di Januari minggu ketiga. Kami akan rapat forum lalu lintas se Sumsel," ujarnya.
Agenda tersebut menurutnya akan dijadikan isu menarik, sehingga mendorong pemerintah daerah (pemda) untuk segera menyiapkan fasilitas kendaraan moda transportasi bagi pelajar.
Editor: Berli Zulkanedi