Patok Besi, Lokalisasi Melegenda di Lubuklinggau Digerebek, Hasilnya Mencengangkan
LUBUKLINGGAU, iNews.id - Tim gabungan Polres dan BNN Kota Lubuklinggau menggerebek lokalisasi Patok Besi Minggu (1/8/2021) dini hari sekitar pukul 02.30 WIB. Hasilnya, petugas harus mengangkut 227 orang ke Mapolres Lubuklinggau termasuk di dalamnya perempuan dan delapan anak di bawah umur.
Penggerebekan dipimpin Kapolres Lubuklinggau, Wakapolres, Kabag Ops, Kasat Narkoba dan Kepala BNN Kota Lubuklinggau AKBP Himawan beserta jajaran Polres Lubuklinggau.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono didampingi Kasat Narkoba AKP Sopian Hadi, mengatakan penertiban tempat hiburan malam, terlebih lagi Kota Lubuklinggau sedang menjalankan PPKM guna memutus mata rantai penyebaran Covid-19.
"Ada 227 pengunjung yang diamankan ke Mapolres, yang terdiri dari 164 laki-laki, 55 orang perempuan. Sedangkan sisanya 8 orang, masih berstatus anak-anak,” kata Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono, Minggu (1/8/2021).
Ditambahkan Nuryono, seluruh yang diamankan telah dilakukan tes urine, dan hasilnya didapati 190 orang positif menggunakan narkoba. Sedangkan 37 orang hasil tes urine mereka negatif.
"Ada satu orang pengunjung yang kedapatan menyimpan barang bukti narkoba," katanya.
Sedangkan untuk barang bukti (BB) yang diamankan diduga narkoba jenis pil ektasi sebanyak 32 butir.
Pengunjung yang negatif narkoba diperbolehkan kembali pulang dan yang positif dilakukan pembinaan serta dimintai keterangan dengan mengisi biodata masing-masing.
Kapolres menyebut, kegiatan ini bertujuan untuk menertibkan warga atau pemilik tempat hiburan yang melanggar aturan sesuai dengan kebijakan pemerintah tentang PPKM Mikro level 4 (empat) dan surat edaran Wali Lota Lubuklinggau.
Patok Besi adalah lokalisasi yang telah melegenda di Sumsel termasuk orang yang biasa melintasi Jalan Lintas Tengah (Jalinteng).
Menurut Ersak Dianto, salah satu pemangku adat Kelurahan Sumber Agung menjelaskan sejarah penamaan Patok Besi bagi Kelurahan Sumber Agung. Bagaimana bisa Patok Besi justru menjadi "Brand" bagi lokalisasi yang dibuka sejak Desember 1985 itu.
"Nah pada tahun 1985 lokalisasi yang awalnya berada di daerah Talang Ban - Mesat. Lokalisasi ini dipindahkan ke wilayah kami karena lokalisasi Mesat berada di tengah kota waktu itu. Sehingga dibuatlah keputusan memindahkan lokalisasi ke tempat yang belum ramai yaitu salah satu sudut di desa kami, Desa Sumber Agung," kata Ersak sebelumnya.
Editor: Berli Zulkanedi