Membanggakan, Karet Petani Sumsel Jelajahi Sejumlah Negara
Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Hasil Dinas Perkebunan Sumsel Rudi Arpian mengatakan pemprov berharap petani karet dapat memanfaatkan momentum kenaikan harga karet untuk memperbaiki mutu bokar dengan menghasilkan bokar yang bersih.
Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) menjadi salah satu pilihan tepat bagi kelompok tani karet sebagai sarana bagi petani untuk meningkatkan mutu karetnya.
Pembentukan UPPB memberikan beberapa manfaat, diantaranya, adanya aturan yang disepakati secara musyawarah, meningkatnya mutu bokar petani melalui pemasaran bersama, meningkatkan posisi tawar bagi petani, media komunikasi petani agar dapat turut serta dalam program-program pengembangan karet rakyat. “Kebiasaan-kebiasaan lama harus diubah agar mutu karet semakin baik, sehingga nilai tawar juga meningkat,” kata dia.
Saat ini petani karet di Sumatera Selatan semakin tertarik membentuk UPPB karena dinilai lebih menguntungkan sehingga total tercatat mencapai 268 unit. Syarat pembentukan UPPB yakni memiliki luasan kebun setidaknya 100 hektare dan produksi lateks minimal 800 kilogram karet kering setiap tiga hari.
Para kelompok tani juga harus memiliki bangunan UPH/gudang dan sarana kerja peralatan pengolahan sederhana, berupa bak pembeku, alat timbangan 500 kilogram, bahan penggumpal anjuran dan lantai jemur.
Editor: Berli Zulkanedi