LRT Palembang Disebut Proyek Gagal, Kemenhub Ungkap Fakta soal Penumpang
JAKARTA, iNews.id - LRT Palembang di Sumatera Selatan menjadi trending setelah mendapatkan kritik dari Ridwal Kamil. Gubernur Jawa Barat itu dalam sebuah kegiatan menyebut LRT Palembang merupakan proyek gagal, yang dibangun dengan biaya mahal namun kini sepi penumpang.
Pernyataan itu sontak dibantah pihak terkait, mulai dari Gubernur Sumsel Herman Deru, pengelola LRT Palembang hingga Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
Kepala Balai Pengelola Kereta Api Ringan Sumatera Selatan (BPKARSS) Ditjen Perkeretaapian, Dedik Tri Istiantara mengatakan, tingkat okupansi LRT Sumsel mengalami kenaikan signifikan setelah layanan angkot feeder New Oplet Musi Emas diluncurkan pada Juni 2022 lalu. “Alhamdulillah peningkatan penumpang mencapai 25 persen," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (25/10/2022).
Pernyataan Dedik tersebut didasari kepada data rata-rata penumpang harian yang meningkat menjadi 9.066 penumpang per hari sejak diluncurkannya angkot feeder dari sebelumnya 7.239 penumpang per hari (Januari-Juni 2022). Selain itu, peningkatan penumpang per stasiun mencapai 40 persen, di antaranya di Stasiun Asrama Haji.
Plt Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulmafendi menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah memanfaatkan LRT Sumsel sebagai moda transportasi sehari-hari. “Jumlah penumpang yang terangkut oleh LRT Sumsel pada tahun 2022 hingga Oktober mencapai 2.352.714 penumpang, melonjak 47 persen dari tahun sebelumnya,” urai Zulmafendi.
Meskipun belum menyamai tingkat okupansi sebelum pandemi, namun Zulmafendi optimis bahwa tren peningkatan tingkat keterisian LRT Sumsel ini akan terus berlanjut.
Editor: Berli Zulkanedi