get app
inews
Aa Text
Read Next : Kasus Korupsi Kredit Bank di Sumsel, Kejaksaan Agung Periksa Lima Saksi

Kisah Chintya, Putri Tukang Ojek Berprestasi yang Ajak Perempuan Berani Bermimpi

Jumat, 11 Maret 2022 - 22:50:00 WIB
Kisah Chintya, Putri Tukang Ojek Berprestasi yang Ajak Perempuan Berani Bermimpi
Chintya Maulini, siswi SMA Negeri Sumatera. (Foto: Ist)

Tahun ini, sebanyak 57 pelajar berprestasi dari seluruh penjuru negeri, lolos seleksi ketat untuk menerima beasiswa. Mereka mendapat pembebasan biaya SPI dan SPP, serta mendapatkan tambahan uang saku untuk berkuliah selama delapan semester.

Beasiswa Sekolah Unggulan Nusantara (SUN) adalah bagian dari beragam program beasiswa yang disiapkan Universitas Pertamina. 

"Kami juga memiliki program beasiswa lain, di antaranya Beasiswa Future Leaders, Generasi Juara, dan Karakter Unggulan. Universitas menyiapkan anggaran total sebesar 16 Milyar Rupiah untuk berbagai program beasiswa di Tahun Akademik 2022/2023. Angka ini naik dari tahun sebelumnya dengan total anggaran 14 Milyar Rupiah. Sasarannya pun beragam. Tidak hanya siswa/siswi yang berprestasi secara akademik dan non-akademik, tetapi juga mereka yang  aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, organisasi, atau kegiatan pemberdayaan masyarakat," katanya.

Universitas Pertamina terus berkomitmen untuk membantu para generasi muda meraih cita-cita dengan memberikan pendidikan yang berkualitas. Kampus besutan PT Pertamina (Persero) tersebut, mengajak putra putri terbaik dari seluruh penjuru negeri untuk mendaftar di Seleksi Nilai Rapor (Non-tes) dan Ujian Masuk Online, untuk Tahun Akademik 2022/2023. Universitas Pertamina juga menyediakan berbagai beasiswa untuk membantu para siswa siswi. 

Survey yang dilakukan oleh United Nations Development Programme (UNDP) dan dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2021 lalu menunjukkan angka indeks ketimpangan gender (Gender Inequality Index/GII) Indonesia tertinggi di ASEAN. Artinya, Indonesia termasuk negara dengan pencapaian pembangunan gender yang belum optimal dibandingkan negara ASEAN lainnya.

Skor GII Indonesia mencapai 0.48 poin. Jauh tertinggal dari negara tetangganya Singapura yang hanya menyentuh angka 0.065 poin, dan Malaysia di angka 0.253 poin. Adapun, indikator penilaian dalam GII diantaranya: kesetaraan capaian pendidikan dan kesempatan kerja. 

Sementara itu, pada 2020 lalu, World Bank melakukan sebuah studi untuk menganalisa berbagai permasalahan ketimpangan gender di dunia pendidikan Indonesia. Studi yang didukung oleh Pemerintah Australia tersebut menemukan bahwa di berbagai daerah di Indonesia, perempuan mengalami ketertinggalan dalam pendidikan. 

Meskipun anak perempuan berprestasi lebih baik daripada anak laki-laki di sekolah, jumlah perempuan yang bekerja ternyata jauh lebih sedikit. Perempuan juga cenderung mendapatkan penghasilan yang lebih rendah, dan lebih sedikit mendapatkan kesempatan promosi jabatan.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut