get app
inews
Aa Text
Read Next : Malam Misa Natal, Polda Sumsel Terjunkan Tim Jibom dan Anjing Pelacak

Kerajaan Sriwijaya, Cikal Bakal Dinasti Sailendra yang Jadi Penguasa Perdagangan Asia Tenggara

Selasa, 27 Desember 2022 - 09:23:00 WIB
Kerajaan Sriwijaya, Cikal Bakal Dinasti Sailendra yang Jadi Penguasa Perdagangan Asia Tenggara
Salah satu psasasti peninggalkan Kerajaan Sriwijaya. (Foto: Kemendikbud)

Terjemahan piagam Kota Kapur oleh Kern, di mana terdapat nama Sriwijaya, dan terjemahan karya I-ts'ing, di mana terdapat transkripsi Tionghoa Shih-li-fo-shih, memungkinkan Coedès untuk menetapkan bahwa Sriwijaya adalah nama negara di Sumatra Selatan, yang ditranskripkan ke dalam tulisan Tionghoa Shih-li-fo-shih. 

Beal pada tahun 1886 telah mengemukakan pendapatnya, bahwa negara Shih-li-fo-shih terletak di tepi Sungai Musi Kota Palembang. Namun, pada pertengahan kedua abad ke-19 itu, nama Sriwijaya belum dikenal. 

Kerajaan itu masih disebut dengan nama Tionghoa yang tidak diketahui nama aslinya. Meskipun anggapan itu boleh dipandang sebagai penemuan ilmiah yang asli, karena kepincangan tersebut masih kabur sekali.

Bagaimanapun, harus diakui bahwa ilmu sejarah Sriwijaya adalah penemuan Coedès dan lahir dari kecerdasannya dalam menggunakan hasil penyelidikan sarjana-sarjana lainnya. Penemuan Coedès ini mendapat sambutan yang hebat dalam ilmu pengetahuan sejarah, terutama dalam sejarah Asia Tenggara. 

Lokasi Kerajaan Sriwijaya kala itu memang cukup ideal dalam pelayaran perdagangan antar-negara. Tercatat pedagang-pedagang dari Jawa, India, Arab, dan Tiongkok lalu lalang di kawasan wilayah yang dikuasai oleh Kerajaan Sriwijaya. Maka sejarah Sriwijaya menyangkut hubungan internasional. 

Dengan sendirinya sejarah Sriwijaya itu berhubungan dengan sejarah negara-negara lain yang menggunakan Selat Malaka sebagai lalu-lintas, dan namanya teringat pula dalam sejarah asing. Apalagi, karena terbukti bahwa Sriwijaya merupakan salah satu negeri besar di antara negeri-negeri di laut Selatan. 

Letak Kerajaan Sriwijaya sendiri ternyata disebut Moens, tidak sepenuhnya berada di Palembang atau Sumatera Selatan. Pada mulanya pusat kerajaan itu terletak di pantai timur Malaya, kemudian berpindah ke Sumatera Tengah dekat Muara Takus. Sangat menarik perhatian, bagaimana Moens menggunakan berita- berita geografi untuk menegakkan teorinya.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut