Kerajaan Islam di Sumatera Selatan Beserta Peninggalannya yang Kini Jadi Tempat Wisata
Pada masa Pendudukan Jepang, gedung ini dipakai sebagai markas Jepang sebelum dikembalikan ke warga Palembang ketika proklamasi kemerdekaan di tahun 1945. Museum ini direnovasi dan difungsikan sebagai markas Kodam II/Sriwijaya sebelum menjadi museum hingga saat ini.
Kawah Tekurep merepakan kompleks makam para raja atau sultan dan petinggi kesultanan. Menurut catatan sejarah, Kawah Tengkurep dibangun pada 1728 bersamaan dengan pembangunan Masjid Agung.
Makam Kawah Tekurep berada di kecamatan Ilir Timur II. Di kompleks makam ini terdapat makam Sultan Mahmud Badaruddin beserta para istrinya, yaitu Ratu Sepuh dari Demak, Ratu Gading dari Malaysia, ratu Mas Ayu dari Cina, dan Nyai Mas Naimah dari Palembang.
Selain itu terdapat makam Imam Sayid Al Idrus yang merupakan guru spritual bagi Sultan Mahmud Badaruddin. Makam Kawah Tekurep memiliki luas mencapai satu hektare, yang terdiri dari enam bangunan makam yang diperuntukkan bagi sultan dan orang-orang tedekatnya.

Sedangkan makam yang berukuran kecil di bagian depan bangunan utama merupakan makam bagi anak-anak keturunan, abdi dalem, dan para panglima. Kompleks Makam Kawah Tekurep setiap hari didatangi para peziarah dari berbagai daerah.
Demikian ulasan tentang Kerajaan Islam di Sumatera Selatan beserta peninggalanya. Semoga bermanfaat.
Editor: Berli Zulkanedi