Kejati Sumsel Panggil Jimly Asshiddiqie, Kasus Apa?

PALEMBANG, iNews.id - Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumsel mengagendakan pemanggilan Jimly Asshidiqie pada Senin (12/4/2021). Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) ini akan diperiksa sebagai saksi dalam kasus ugaan korupsi Masjid Sriwijaya yang telah ditetapkan empat tersangka.
Kasi Penerangan Hukum Kejati Sumsel Khaidirman mengatakan Jimly diperiksa sebagai saksi karena kapasitas-nya selaku Ketua Pembina Yayasan Masjid Sriwijaya.
"Saksi (Jimly) akan diperiksa di Kejaksaan Agung," ujarnya seraya menambahkan bahwa pengalihan pemeriksaan di Kejagung tersebut merupakan permintaan Jimly agar penyelidikan tidak terhambat jarak, namun dipastikan pemeriksaan tetap dilakukan tim Pidsus Kejati Sumsel.
Sementara pada perkara korupsi Masjid Sriwijaya itu pihaknya telah melakukan pemanggilan puluhan tokoh dan pejabat yang terlibat dalam kepanitiaan dan yayasan Masjid Sriwijaya.
Termasuk mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin yang telah dua kali dipanggil, namun belum menghadiri pemeriksaan, pihaknya juga menggandakan kembali pemanggilan Alex pada pekan depan. "Pemeriksaan Alex tetap di Kejati Sumsel," ucapnya.
Penyidik telah menahan empat tersangka kasus dugaan korupsi pembangunan Masjid Sriwijaya yang diduga merugikan negara hingga Rp130 miliar. Yakni mantan Ketua Pembangunan Masjid Sriwijaya Edi Hermanto, KSO PTBA Dwi Kriyana, Ketua Divisi Pelaksanaan Lelang Syarifudin dan kuasa KSO PTBA Yodyakarya Yudi Wahyoni.
Masjid Sriiwjaya yang digadang-gadang menjadi masjid terbesar tersebut mulai dibangun pada 2009 dan telah menyerap dana hibah yang bersumber dari APBD Sumsel total Rp130 miliar pada 2015-2017.
Masjid yang dibangun di atas lahan Pemprov Sumsel seluas sembilan hektare itu membutuhkan dana hingga Rp668 miliar, namun pembangunannya baru menyelesaikan pondasi dasar dan kini mangkrak.
Editor: Berli Zulkanedi