Kasus DBD Sumsel Capai 2.120, Dinkes: Menurun dari Tahun Lalu
PALEMBANG, iNews.id - Dinas Kesehatan Sumatera Selatan mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) menurun menjadi 2.120 kasus pada periode Januari - Oktober 2020 dibandingkan periode yang sama pada 2019 sebanyak 2.396 kasus. Kasus kematian juga menurun dari 16 kasus di tahun lalu menjadi hanya tiga kasus.
"Secara umum kondisi kasus DBD Sumsel 2020 menurun karena kesadaran masyarakat mencegah DBD sudah meningkat," ujar Kasi Pengendalian Penyakit Menular (P2M) Dinas Kesehatan Sumsel Muyono, Senin (9/11/2020).
Kota Palembang mencatatkan kasus BDB tertinggi dengan 409 kasus, disusul Banyuasin (231 kasus), Prabumulih (218), Muara Enim (170), Musi Banyuasin (160), OKU Timur (151), Lahat (151), Lubuklinggau (134), Ogan Ilir (92), OKI (82), Pagaralam (79), PALI (76), Musi Rawas (63), OKU Selatan (37), Muratara (27), OKU (21), dan Empat Lawang (19).
Sedangkan kasus meninggal tercatat berada di Kabupaten Banyuasin, Muara Enim dan Muratara.
Penderita usia 5-14 tahun paling mendominasi laporan kasus DBD dengan rasio 41 persen. Sedikit lebih banyak dari kalangan 15-44 tahun sebanyak 40 persen, sementara sisanya usia kurang dari satu tahun, dan lebih dari 44 tahun.
Meski kasus DBD mengalami penurunan, namun ia meminta masyarakat tetap waspada karena Sumsel sudah kembali memasuki musim hujan yang selalu menjadi periode peningkatan kasus DBD terutama rentang Januari - Februari.
"Tetap biasakan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta menggerakan kembali 3M (mengubur, menguras dan menutup) sarang nyamuk," ujarnya.
Dinkes Sumsel telah membuat edaran Gubernur Sumsel terkait kesiapsiagaan peningkatan kasus DBD, khususnya dalam kondisi Covid-19 yang memaksa seluruh kegiatan disesuaikan dengan adaftasi kebiasaan baru.
Editor: Berli Zulkanedi