Karhutla Meningkat di Ogan Ilir, Helikopter Water Bombing Dikerahkan
PALEMBANG, iNews.id – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali terjadi di Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel). Satgas yang terdiri atas berbagai unsur bersama masyarakat langsung turun mengendalikan api yang membakar lahan seluas tiga hektare di Desa Palem Raya, Indralaya Utara.
Dengan mengerahkan sejumlah peralatan termasuk pemadaman dari udara dengan helikopter yang melakukan water bombing, api dapat dipadamkan, Selasa (12/10/2021).
Berdasarkan kondisi di lapangan, peristiwa kebakaran ini salah satunya dipicu hujan yang belum turun dalam periode 10 hari terakhir. "Untuk Ogan Ilir hampir setiap hari dalam seminggu ini ada peningkatan kejadian karhutla, sebab kurang lebih sudah 10 hari tanpa hujan," ujar Yudha, staff BPBD Kabupaten Ogan Ilir melalui pesan singkat, Rabu (13/10/2021).
Untuk memadamkan api yang berkobar, pihaknya telah menerjunkan tim untuk melakukan assesmen dan melakukan koordinasi. BPBD Ogan Ilir melaporkan berdasarkan laporan satgas udara, hingga hari ini (13/10/2021), bahwa titik api di Desa Palem Raya berhasil dipadamkan.
Upaya pemadaman ini juga menggunakan jet shutter, spray nozzle dan Helikopter BNPB melalui Water Bombing. Para petugas memanfaatkan sumber air dari kanal untuk pemadaman karhutla. Satgas darat segera melakukan pendinginan atau mopping up setelah pemadaman pada area terbakar.
Kendala yang dihadapi di lapangan yaitu lokasi yang sulit dijangkau karena terdapat rawa-rawa yang harus diseberangi, serta arah angin yang sering berubah-ubah.
Pagi ini, satgas gabungan juga melakukan pengecekan lapangan dan pembasahan di sekitar titik api guna meminimalkan munculnya titik api dari lahan yang sudah padam. "Untuk hari ini kita lakukan patroli darat maupun informasi dari patroli udara, jika terjadi karhutla," ujar Yudha.
Saat ini, BNPB terus berkoordinasi dengan BPBD terkait upaya pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi karhutla. BNPB menghimbau untuk melakukan patroli secara berkala di daerah rawan karhutla serta selalu menekankan untuk langkah-langkah pencegahan dini sebelum titik api meluas, khususnya di lahan-lahan gambut.
Editor: Berli Zulkanedi