get app
inews
Aa Text
Read Next : Cegah Karhutla di Tengah Pandemi, Polda Sumsel Kerahkan Ratusan Anggota Brimob

Karhutla Hampir Rusak Habitat Gajah Suaka Margasatwa Padang Sugihan

Rabu, 28 Juli 2021 - 16:13:00 WIB
Karhutla Hampir Rusak Habitat Gajah Suaka Margasatwa Padang Sugihan
Kawasan konservasi gajah Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan hampir terbakar. (Foto: Ist)

OKI, iNews.id - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) d  Desa Rambai, Kecamatan Pangkalan Lampam, Kabupaten OKI Sumatera Selatan (Sumsel) hampir merambat kawasan konservasi Suaka Margasatwa (SM) Padang Sugihan. Tempat tersebut merupakan habitat yang kini dihuni 19 gajah liar dan 31 ekor gajah konservasi. 

Kepala Seksi Konservasi Wilayah III Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan Aziz Abdul Latif mengatakan kebakaran yang terjadi di area penggunaan lain (APL) atau di luar kawasan hutan itu hanya berjarak 1,5 kilometer dari kawasan konservasi SM Padang Sugihan pada Sabtu (24/7/2021).

“Sejak kemarin (27/7) api sudah bisa dikendalikan. Saat ini tinggal kepulan asap saja, dan sedang dilakukan upaya pendinginan dari udara gunakan helikopter water bombing,” katanya, Rabu (28/7/2021).

Sejak empat hari lalu, instansi terkait bersama kelompok masyarakat (pokmas) setempat berjibaku memadamkan karhutla di Desa Rambai, Kecamatan Pangkalan Lampam itu. Pemadaman juga dilakukan menggunakan armada udara menggunakan helikopter pembom air oleh personel TNI AU.

Gerak cepat ini dilakukan agar api tidak masuk ke kawasan SM Padang Sugihan yang berisikan 50 ekor gajah, yang terdiri atas 31 ekor gajah konservasi dan 19 ekor gajah liar. Usia gajah ini antara 1 bulan hingga 40 tahun.

Gajah ini umumnya diselamatkan dari konflik dengan warga yang berasal dari Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin hingga Lampung.

Dalam perkembangannya, sejak ditempatkan di SM Padang Sugihan, puluhan gajah ini dapat berkembang biak dengan baik sehingga terjadi sejumlah kelahiran.

Gajah ini juga kerap dimanfaatkan untuk menyelesaikan konflik lahan, yakni menggiring gajah liar kembali ke habitatnya atau menjauh dari pemukiman warga.

Walau lokasi kebakaran yang terjadi ini bukan jalur jelajah gajah namun dengan cuaca yang sangat kering maka api dikhawatirkan bakal membesar dan tak terkendali.

Kondisi genting ini sebenarnya juga terjadi pada beberapa bulan lalu, malahan lokasinya merupakan titik pelewatan kumpulan gajah.

Oleh karena itu penanganan karhutla di OKI ini menjadi perhatian serius, bukan saja untuk menyelamatkan nyawa manusia tapi juga karena di daerah ini terdapat kawasan hutan konservasi.

Sementara itu, Sumsel meningkatkan kewaspadaan terhadap karhutla seiring dengan daerah ini memasuki puncak kemarau terhitung Agustus-Oktober 2021.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Ansori mengatakan institusinya telah meminta penambahan enam helikopter pengeboman air ke Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
​​​​​​
Saat ini Sumsel hanya menyiagakan lima unit helikopter pembom air untuk menanggulangi karhutla di 10 daerah yang ditetapkan berstatus siaga darurat.

“Sementara ini 134 kali upaya penyiraman menggunakan pesawat 'water bombing' untuk memadamkan karhutla di tiga kabupaten, seperti Banyuasin, Ogan Ilir, dan Ogan Komering Ilir," ujar dia.

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut