GSMP Ikut Berperan Turunkan Angka Kemiskinan Sumsel

"Komoditas makanan yang berpengaruh besar terhadap Garis Kemiskinan di perkotaan relatif sama dengan di perdesaan, diantaranya adalah beras, rokok kretek filter, telur ayam ras, daging ayam ras, gula pasir, mie instan, cabe merah, roti, bawang merah, dan kopi bubuk dan kopi instan (sachet), sedangkan komoditas bukan makanan adalah perumahan, bensin, listrik, pendidikan, perawatan kulit, muka, kuku, rambut, dan perlengkapan mandi," ucapnya.
Pada periode Maret 2021 sampai Maret 2022, maupun periode September 2021 sampai Maret 2022, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1), dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) sama-sama mengalami penurunan.
Zulkipli menuturkan, penurunan angka kemiskinan di Sumsel itu juga didukung oleh berbagai fenomena yang terjadi pada beberapa aspek.
Di antaranya, yaitu Indikator ekonomi hingga Triwulan 1-2022 menunjukan arah pemulihan, dimulai dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi, inflasi, ekspor, impor, Nilai Tukar Petani (NTP), porduksi padi (GKG), produksi hortikultura, produksi karet, Tingkat Penghuni Kamar (TPK), konsumsi rumah tangga Triwulan 1-2022, serta menurunnya tingat pegangguran pada Februari 2022.
Dirinya menyebut, GSMP menjadikan masyarakat memiliki kemampuan untuk mewujudkan ketahanan pangan dan gizi keluarga melalui pengembangan ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan dengan memanfaatkan sumber daya setempat secara berkelanjutan.
“Terdapat juga poin yang mencatat bahwa Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) yang digagas Gubernur Sumsel Herman Deru memberkan dampak yang positif terhadap turunnya angka kemiskinan di Sumsel,” katanya.
(CM)
Editor: Rizqa Leony Putri