Dilaporkan ke Polisi, Kepala Sekolah yang Diduga Cabuli Siswa di OKU Datangi Rumah Korban

BATURAJA, iNews.id - Oknum kepala sekolah dasar yang dilaporkan ke Unit PPA Satreskrim Polres OKU disebutkan mendatangi rumah salah satu korban untuk meminta maaf dan mengajak berdamai. Namun, warga tetap melaporkan oknum kepala sekolah dasar tersebut ke polisi.
Hal ini diungkapkan orang tua salah satu korban SY. Menurutnya, pada Jumat malam pelaku sempat mendatangi rumahnya untuk meminta maaf dan berdamai. Namun SY dan beberapa korban lain tidak bersedia dan akan tetap melaporkan ke pihak berwajib.
"Dia (pelaku) mau minta maaf dan damai. Tapi kami sepakat tidak mau, takutnya nanti kejadian seperti ini akan berulang dan memakan korban baru. Lebih baik kita laporkan saja. Kami berharap kepala polisi untuk dapat segera menangkap pelaku," ujar SY, orang tua salah satu dari lima anak yang sudah melapor ke Polres OKU.
Sekedar informasi, oknum kepala sekolah di Kabupaten OKU dilaporkan ke Polres OKU karena diduga melakukan pelecehan seksual atau pencabulan terhadap sedikitnya lima anak.
Hal itu diketahui setelah para orang tuanya Sabtu (22/5/2021) melaporkan kejadian pelecehan itu kepada Unit PPA Satreskrim polres OKU. Salah seorang orang tua korban, SY warga dusun Tanjung Sari, Desa Lubuk Batang Lama, Kecamatan Lubuk Batang menuturkan terungkapnya kejadian pelecehan seksual ini berawal dari pengakuan anaknya. Kemudian dari pengakuan anaknya itu, banyak anak lain yang juga ikut mengaku pernah dicabuli pelaku.
"Awalnya anak saya yang mengakui bahwa dia pernah dilecehkan. Kejadiannya sekitar satu tahun yang lalu, sudah tiga kali. Bahkan ada anak yang sudah sering dilecehkan oleh pelaku lebih dari 3 kali dengan diimingi uang jajan. Dari keterangan anak saya dia juga diajak nonton film porno," katanya.
Terpisah, Kasat Reskrim polres OKU AKP Priyatno mengatakan, akan melakukan penyelidikan dahulu terhadap kasus dugaan pencabulan tersebut. Saat ini pihaknya masih mencari bukti dan berupaya memintai keterangan saksi.
"Kemarin (22/5) kita sudah menerima laporan para korbann. Berkas diterima Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA). Kita akan melakukan penyelidikan terlebih dahulu. Semoga saja bisa cepat terungkap kasusnya," katanya.
Editor: Berli Zulkanedi