Deretan Benda yang Digunakan Pembunuh Sadis dalam Rumah Tangga, dari Tabung Gas hingga Cobek
Senin, 29 November 2021 - 17:31:00 WIB
Tim Litbang MPI
4. Celurit
Senjata lain yang kerap digunakan dalam aksi pembunuhan dalam kasus KDRT ialah celurit. Seperti pada kasus pembunuhan sadis perempuan bernama Tumirah (51) di Desa Sindurejo, Kecamatan Gedangan, Kabupaten Malang, yang dilakukan oleh suami sirinya MK (61).
MK membunuh Tumirah menggunakan celurit dengan mengibaskannya ke tubuh korban. Akibatnya, terdapat 15 luka bacok pada beberapa bagian tubuh korban dengan kedalaman rata-rata 5 cm. Korban dinyatakan meninggal karena kehabisan darah.
Alasan pelaku melakukan hal keji itu karena korban enggan diajak pindah rumah. Korban justru marah-marah dan mengeluarkan kata-kata kasar kepada pelaku. Sontak pelaku naik pitam dan melakukan aksi tersebut.
Editor: Maria Christina
Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari!
Follow
Artikel Terkait
Jabar
2 jam lalu
Ustaz Evie Effendie Tak Penuhi Panggilan sebagai Tersangka KDRT, Terancam Dijemput Paksa
Sulsel
9 hari lalu
Brutal! Suami Tebas Istri di Sinjai usai Cekcok Masalah Rumah Tangga
Jabar
10 hari lalu
Dilaporkan Anak Kandung, Ustaz Evie Effendi Ditetapkan Tersangka KDRT
Maluku
1 bulan lalu
Anggota Brimob Jadi Korban Penikaman di Tual Maluku, Polisi Gerak Cepat Tangkap Pelaku
Sulsel
1 bulan lalu
Wanita Muda di Makassar Dianiaya Suami Gegara Pesan Singkat di Medsos
Jatim
2 bulan lalu
Banyuwangi Gempar, Suami Bunuh Istri Pakai Pisau di Rumah
Berita Terkini
Sumsel
4 hari lalu
Promo 12.12 Sebentar Lagi! Dapatkan Setrika Panasonic Pilihan Anda
Sumsel
9 hari lalu
Tersangka Korupsi Proyek Fiktif, Mantan Kepala Dinas Perkimtan Palembang Ditahan
Sumsel
17 hari lalu
Hadiah 10 Juta Tak Kunjung Cair, Mahasiswi di Muba Juara Liga Dangdut Lapor Polisi
Sumsel
19 hari lalu
Bobol Rumah Polisi, Pencuri di Lubuklinggau Diamuk Massa sampai Pergelangan Tangan Putus
Sumsel
20 hari lalu
Tol Palembang–Betung Hampir Rampung, Jalur Transportasi Vital di Sumsel
Sumsel
20 hari lalu
Kisah Turis Jerman, Senang Jadi Guru Madrasah Ibtidaiyah di Langkat