Covid-19 Melandai, Palembang Pertimbangkan Sekolah Tatap Muka 100 Persen
PALEMBANG, iNews.id - Pemerintah Kota Palembang mengkaji persiapan pembelajaran tatap muka (PTM) secara penuh bagi siswa SD dan SMP Kota Pempek. Saat ini masih berlangsung PTM terbatas.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Palembang Ahmad Zulinto mengatakan segala sesuatu terkait dengan PTM secara penuh tersebut akan dikaji dengan melibatkan pihak terkait dalam Satuan Tugas Covid-19, antara lain Dinas Kesehatan, TNI, Polri, dan masing-masing perwakilan sekolah.
Terdapat beberapa poin penting yang mesti dipersiapkan, di antaranya terkait bagaimana menciptakan percepatan capaian vaksinasi Covid-19 anak yang masih tergolong rendah dari jumlah total sasaran. "Ya salah satunya vaksinasi yang saat ini masih ada sekitar 35 persen anak-anak kita belum divaksinasi Covid-19," katanya.
Ia menilai vaksinasi tetap penting meski saat ini kasus positif Covid-19 sudah menurun dan hunian pasien di rumah sakit sudah tidak ada lagi. Tujuannya supaya pelaksanaan pembelajaran tatap muka penuh terlaksana tanpa ada risiko anak terpapar virus.
"Jadi sebelum ada hasil keputusan bersama yang melalui pertimbangan wali kota itu maka sistem belajar mengajar masih secara daring-luring 50 persen dari jumlah total siswa di sekolah pada semester genap tahun ajaran 2021/2022 yang sudah berlangsung saat ini," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Fenty Aprina memastikan pihaknya akan terus melaksanakan percepatan vaksinasi Covid-19 dengan menerapkan skema jemput bola dari sekolah ke sekolah lainnya. Puskesmas di 18 kecamatan bakal mengerahkan tenaga kesehatan untuk melaksanakan skema vaksinasi tersebut.
Dinas Kesehatan berharap setiap kepala sekolah beserta jajaran juga menyosialisasikan kepada orang tua/wali murid kalau vaksinasi Covid-19 penting dan aman, sehingga dapat terjadi percepatan.
Berdasarkan data rekapitulasi vaksinasi Covid-19 Dinas Kesehatan Palembang diketahui vaksinasi kategori anak sudah 110.335 orang atau 64,44 persen dari 171.215 orang target sasaran yang menyelesaikan vaksinasi dosis pertama, sementara 60.880 yang lainnya belum sama sekali divaksin.
Vaksinasi dosis kedua 83.316 orang atau 48,08 persen dari total target sasaran. Jumlah cakupan tersebut diharapkan bertambah paling tidak mencapai 60-70 persen dalam beberapa waktu ke depan.
Editor: Berli Zulkanedi