Cegah Karhutla, Kabupaten OKI Maksimalkan Belasan Desa Tangguh Bencana
OKI, iNews.id - Pemkab OKI mengoptimalkan 13 Desa Tangguh Bencana sekitar konsesi milik perusahaan perkebunan untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Kepala BPBD Kabupaten OKI Listiadi Martin mengatakan, OKI membuat skema kluster yang melibatkan perusahaan pemegang konsesi untuk pencegahan karhutla.
Pencegahan berbasis kluster tersebut juga mendapat dukungan penuh dari United Nations Environment Program (UNEP), yakni lembaga PBB yang bertanggung jawab pada perbaikan tata kelola lingkungan secara internasional.
Program pencegahan Karhutla berbasis kluster di OKI mengikutsertakan 27 perusahaan pemegang konsesi, pemegang izin usaha di bidang kehutanan dan perkebunan.
Ia mengatakan skema itu terdiri dari tiga program, yakni pembinaan desa baik di dalam dan sekitar kawasan konsesi, peringatan dini, serta pemadaman dini oleh perusahaan pemegang konsesi.
“Nantinya dalam pembinaan itu, perusahaan juga membiayai desa di dalam konsesi dan desa di dalam jarak 3 Kilometer (Km) dari batas luar konsesi,” kata dia.
Selain itu, perusahaan yang ditunjuk sebagai kluster leader, bertanggung jawab dalam koordinasi pembinaan desa-desa di ring-3 yang berjarak lebih dari 3 Km dari batas wilayah konsesi.
“Polanya dengan keroyokan dimana perusahaan diwajibkan untuk menetapkan desa binaannya berdasarkan tiga peringkat desa, yakni desa ring-1, desa ring-2 dan desa ring-3,” katanya.
Bupati OKI Iskandar mengatakan penguatan kapasitas manajemen kluster dalam rangka antisipasi kebakaran lahan merupakan upaya kolaborasi dari berbagai pihak.
“Konsolidasi ini untuk mengurangi Karhutla melalui pendekatan kluster yang secara internasional dikenal dengan istilah fire protection associations,” katanya.
Iskandar melanjutkan pemerintah ingin mengubah paradigma dari penanggulangan menjadi pencegahan Karhutla. Jika paradigmanya ke penanggulangan tentu biaya yang dikeluarkan akan jauh lebih mahal.
Editor: Berli Zulkanedi