Bahasa Daerah Sumatera Selatan, Nomor 4 Jadi Pemersatu
Dialek Lematang Ujan Mas Lama dituturkan oleh penduduk Desa Ujan Mas Lama, Kabupaten Muara Enim. Dialek Rambutan dituturkan oleh penduduk Desa Rambutan, Kabupaten Banyuasin. Dialek Rambang dituturkan oleh penduduk Desa Tanjung Raman, Desa Pagar Gunung, Desa Sugihan, Desa Jemenang, Kabupaten Muara Enim.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan kelima dialek tersebut berkisar 51 hingga 80 persen. Isolek Lematang merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Kayu Agung, Ogan, Pademaran, Komering, dan Melayu.
Bahasa daerah Sumatera Selatan berikutnya adalah Bahasa Melayu yang menjadi bahasan pemersatu. Bahasa Melayu jauh lebih beragam dari Bahasan Lematang, karena memiliki sembilan dialek. Yaitu, dialek Palembang Sukabangun, dialek Kisam, dialek Muara Saling yang dituturkan di Kecamatan Saling, Kabupaten Empat Lawang.
Selanjutnya dialek Selangit yang dituturkan di Kelurahan Selangit, Kecamatan Selangit, Kabupaten Musi Rawas. Dialek Rupit yang dituturkan di Kecamatan Rupit, Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), dialek Bentayanyang dituturkan di Desa Bentayan, Kecamatan Tungkal Ilir, Kabupaten Banyuasin, dan dialek Palembang 16 Ulu yang dituturkan di Kelurahan 16 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu II Kota Palembang.
Kemudian dialek Padang Binduyang dituturkan di Desa Padang Bindu, dan dialek Talang Ubi yang dituturkan di Kecamatan Talang Ubi, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan kesembilan dialek tersebut berkisar 51 hingga 80 persen. Isolek Melayu merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81 hingga 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa bahasa Kayu Agung, Ogan, Pademaran, Komering, dan Lematang.
Bahasa Pedamaran dituturkan di Desa Pedamaran 5, Kecamatan Pedamaran, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Pedamaran merupakan bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81 — 100 persen jika dibandingkan dengan bahasa Komering, Lematang, Melayu, Ogan, dan Kayu Agung.
Bahasa daerah Sumatera Selatan satu ini tidak hanya dituturkan di Kayu Agung, Kabupaten OKI. Bahasa Kayu Agung dituturkan di sejumlah desa di Kecamatan Tanjungsakti Pumu, Kabupaten Lahat. Kemudian beberapa desa di Kabupaten Empat Lawang, Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, dan Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Editor: Berli Zulkanedi