get app
inews
Aa Text
Read Next : Ekspor Batu Bara Sumsel Turun 4,5 Persen

3 Legenda di Sumatera Selatan, Horor untuk Menjaga Anak hingga Nasihat

Sabtu, 06 Agustus 2022 - 07:43:00 WIB
3 Legenda di Sumatera Selatan, Horor untuk Menjaga Anak hingga Nasihat
Batu melintang di Sungai Rupit Desa Maur Baru. Ada yang menyebutkan bantu tersebut merupakan kumpulan kerbau yang dikutuk Si Pahit Lidah. (Foto: Berli )

Di setiap desa yang disinggahinya, pemuda ini membantu warga sekitar baik pertanian hingga melatih bela diri kuntau (sejenis silat). Setelah kampung atau desa tersebut makmur, pemuda ini melanjutkan pengembaraannya hingga singgah di daerah yang bernama Karang Panggung Lamo, konon cikal bakal Desa Sungai Jernih. 

Pemuda tampan itu memutuskan untuk menetap di desa tersebut, dan mempunyai ibu angkat seorang perempuan tua sebatang kara. Perempuan itu baik hati dan tinggal di rumah yang sedehana agak jauh dari rumah penduduk lainnya. Perempuan tua itu sangat senang karena memilik anak yang rajin dan sangat baik. Lama – kelamaan kehadiran pemuda ini diketahui penduduk lainnya. 

Muda dan mudi setempat juga berdatangan dan mereka menyukai pemuda yang tampan dan baik itu. Kehadiran pemuda itu akhirnya berdampak ke ibu angkatnya yang mendapatkan bantuan dari penduduk lainnya. Beberapa perempuan juga ada yang jatuh hati sehingga memicu persaingan untuk mendapatkan hati pemuda tersebut. 

Kemudian pria tersebut dengan kesaktiannya mengubah dirinya menjadi pemuda buruk rupa, dipenuhi penyakit kulit yakni kurap dan mengeluarkan bau tak sedap. Benar saja, semua warga menjauh dan merendahkannya. Bahkan, pernah si Bujang Kurap lewat diludahi oleh warga. Kebaikannya yang sering membantu warga selama ini sirna tanpa bekas.

Hingga suatu ketika salah satu kembang kampung menikah. Bujang kurap datang hendak menemui mempelai perempuan. Namun apa daya, bujang kurap diusir dan direndahkan. Kepada warga yang sedang berkumpul itu, bujang kurang mengatakan akan pergi dari desa tersebut jika warga bersedia memenuhi tantangannya, yakni mencabut tujuh batang lidi yang ditancapkan di tanah.  

Sambil tertawa merendahkan, semua penduduk setuju. Namun satu persatu pemuda dan warga desa lainnya tidak ada yang sanggup mencabutnya. Hingga akhirnya bujang kurap mendekati lidi tersebut sambil berkata, jangan pernah menghina sesama manusia, jangan menilai seseorang hanya dari rupa. Karena manusia pada hakekatnya sama dan saling membantu dan membutuhkan. Setelah itu, dengan kesaktiannya lidi tersebut dicabut dan keluar air dari tanah bekas lidi ditancapkan. 

Tanah tersebut terus memancarkan air hingga terjadi banjir yang menenggelamkan semuanya dan kampung tersebut berubah menjadi sebuah danau, yakni Danau Raya. Warga kampung tenggelam ke dasar danau, dan Bujang Kurap hilang entah kemana. Sementara perempuan tua yang menjadi ibu angkatnya telah disiapkan rakit yang konon menjadi batu yang saat ini ada di tengah danau tersebut. 

3. Si Pahit Lidah

Legenda Si Pahit Lidah, seorang pria sakti dan ucapannya menjadi kutukan. Banyak benda atau tempat di Sumsel yang dikaitkan dengan cerita si Pahit Lidah. Salah satunya, Goa Putri di Kabupaten OKU, yang menurut legenda seorang putri dan desa yang dikutuk menjadi goa karena tidak menjawab saat disapa Si Pahit Lidah. 

Kemudian ada juga cerita tumpukan batu di Desa Maur, Kecamatan Rupit, Muratara yang menurut legenda berasal dari kerbau yang dikutuk menjadi batu karena mengganggu Si Pahit Lidah mandi.

Cerita rakyat Si Pahit Lidah juga pernah diangkat ke televisi. Terdapat banyak versi cerita rakyat satu ini. Ada yang menyebutkan Si Pahit Lidah adalah Serunting Sakti dari Basemah atau Pagaralam. 

Editor: Berli Zulkanedi

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut