Adi menjelaskan, kebiasaan anak-anak di wilayah tersebut yang menggunakan styrofoam menyeberangi sungai untuk pergi sekolah bukan berarti mereka dari kalangan tidak mampu. Styrofoam yang digunakan pun diketahui yang biasa dipakai untuk mendinginkan udang dan ikan.
"Sebagian besar orang tua dari anak-anak SD di desa merupakan orang berkecukupan secara finansial. Setiap rumah mereka memiliki perahu bahkan speedboat," ujar Adi.
Menurutnya, moda transportasi utama warga di kawasan desa yang memiliki sungai selebar 250 meter tersebut adalah menggunakan speedboat, perahu dan getek. "Desa Kuala Dua Belas dihuni sekitar 450 kepala keluarga (KK) yang tersebar di beberapa dusun, salah satunya di Dusun Buntuan. Mata pencarian mereka sehari-hari adalah nelayan dan peternak burung walet," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait