Dikatakan Eli, setelah mengurung ketiga anak tersebut, pihaknya memanggil orang tua anak - anak tersebut agar tahu kelakuan anaknya yang sering mandi di toilet SPBU. Namun yang terjadi orang tua anak - anak tersebut malah membuat video dan menyebarkan ke medsos.
"Ya silahkan tidak apa - apa. Kami juga punya video. Dan begitu setelah kejadian saya langsung lapor kepada managemen, " Katanya.
Terpisah Neli, ibu salah satu korban saat dikonfirmasi di warung miliknya menuturkan peristiwa itu sudah beberapa hari yang lalu. Kala itu anaknya memang mandi toilet di SPBU itu. Namun Neli tidak menyangka jika pihak SPBU sampai tega mengunci anaknya di dalam toilet seperti itu.
"Anak saya mandi itu sehabis magrib bersama anak tetangga yang juga berjualan di sebelah ini. Lalu ada satpam SPBU datang dan meminta kami untuk datang ke SPBU. Jika kami tak datang anak kami tak akan dikeluarkan dari toilet," kata Neli.
Neli melanjutkan usai peristiwa itu pihaknya lalu melaporkan perkara tersebut kepada Polres OKU. Neli mengaku tak terima anaknya yang masih di bawah umur diperlakukan seperti itu. "Malam itu juga kami langsung melaporkan peristiwa itu kepada polisi (Unit PPA Polres OKU)," tutupnya.
Sementara itu, Kapolres OKU AKBP Danu Agus Purnomo melalui kasat Reskrim Polres OKU AKP Zanzibar Zulkarnain saat dikonfirmasi membenarkan pihaknya atelah menerima laporan dari korban penyekapan di dalam SPBU UB.
"Jadi untuk laporan polisi nya sudah kami terima di SPKT Polres OKU, Saat ini masih dalam proses penyelidikan. Kemungkinan akan kita panggil yang bersangkutan karena saat ini kita masih memeriksa para saksi. Nanti baru kita gelar perkara," kataya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait