"Kami menerapkan protokol kesehatan dengan membagi jumlah peserta ke dalam dua sesi," katanya.
Iwan pun meminta agar masalah yudisium Fakultas Ekonomi itu tidak dikaitkan dengan kasus dugaan pelecehan seksual yang saat ini tengah diproses penyidik PPA Ditreskrimum Polda Sumsel.
"Jadi jangan salah informasi. Yang benar itu yudisium sudah diatur dan memperhatikan protokol kesehatan," katanya.
Presiden Mahasiswa (Presma) Unsri, Dwiki Sandy, membenarkan kalau mahasiswi korban pelecehan seksual sudah mengikuti Yudisium. Hanya saja, namanya sempat dicoret meski sebelumnya sudah menerima undangan.
"Alasan rektorat awalnya kurang administrasi. Tapi kenapa sebelumnya ada undangan, tapi tiba-tiba namanya hilang, dan pada sesi kedua namanya ada lagi," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait