Terdapat beberapa kampung Arab atau permukiman yang didominasi warga keturunan Arab, seperti di Kelurahan Kuto Batu dan Kampung Almunawar di Seberang Ulu.
2. Tradisi rumpak-rumpak hanya diikuti pria
Tradisi rumpak-rumpak hanya diikuti kaum laki-laki dari berbagai usia. Mulai dari anak-anak, remaja hingga dewasa atau orang tua. Warga mengenakan pakaian putih mendatangi atau sanjo dari satu rumah ke rumah lainnya, dengan diiringi musik gambus dan sarofal anam. Yakni musik khas yang mengiri salawatan atau pujian kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.
Tiba di rumah yang dikunjungi dimulai dengan bersalaman untuk saling maaf-maafan, kemudian dilanjutkan dengan salawatan yang dipimpin seseorang yang memiliki suara terbaik.
Peserta akan mendatangi rumah yang orang yang dituakan terlebih dahulu dilanjutkan ke rumah lainnya. Tiap rumah yang didatangi sudah menyiapkan berbagai sajian khas Idul Fitri.
3. Tradisi rumpah-rumpak digelar beberapa hari
Tradisi rumpak-rumpak di Palembang digelar beberapa hari dimulai di hari pertama Idul Fitri. Di hadi kedua, tradisi ini dilanjutkan dengan mengunjungi rumah yang belum sempat didatangi pada hari pertama.
Kemudian di hari ketiga, biasanya terdapat warga yang melangsungkan pernikahan.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait