Tradisi lebaran di Palembang di antaranya memasak ketupat. (Foto: Sindonews)

2. Beli baju baru 

Tradisi lebaran di Palembang berikutnya adalah membeli atau menyiapkan baju baru. Sebetulnya tidak hanya baju, namun juga celana, sepatu atau sandal hingga topi dan ikat pinggang. Semuanya baru. 

Uniknya, warga Palembang memiliki kebiasaan membeli baju di malam takbiran. Karenanya tidak heran, pada malam lebaran warga akan memadati tempat penjualan pakaian, mulai dari toko biasa hingga mal seperti saat ini. 

Persiapan membeli baju lebaran sebenarnya sudah dilakukan sejak pertengahan Ramadhan, namun akan mencapai puncaknya di malam takbiran. 

3. Munjung 

Sebagai wujud syukur setelah melewati satu bulan penuh puasa, warga Palembang akan berbagi makanan atau kue yang telah dimasak pada H-1 Lebaran. Biasanya, Munjung atau bersedekah dengan berbagai makanan ini dilakukan oleh yang lebih mudah kepada yang tua, adik ke rumah kakak, menantu kepada mertua. 

Paling umum pada tradisi ini adalah menantu kepada mertua. Biasanya, seorang menantu perempuan akan menyiapkan berbagai masakan terbaiknya yang dimasak sehari sebelum lebaran pada rantang bertingkat. Kemudian, di hari pertama lebaran, usai melaksanakan sholat ied, sang menantu akan langsung pergi ke rumah mertua dengan membawa rantang. 

Satu keluarga membawa rantang menuju rumah orang tuanya pada Idul Fitri 2022 lalu. (Foto: Berli)

Semakin enak dan semakin banyak masakan dan kue yang dibawa, maka akan menjadi simbol keberhasilan sang anak mencari istri. 

Sampai di rumah mertua, sang menantu akan disambut dengan hangat lalu saling memaafkan. Kemudian, sang menantu akan ke dapur untuk memindahkan isi rantang ke wadah milik mertua. Ketika pulang, rantang menantu biasanya akan diisi oleh mertua dengan masakan terbaiknya. 

4. Sanjo

Tradisi lebaran di Palembang berikutnya khusus dilakukan kaum pria di hari pertama lebaran. Usai sholat ied di masjid atau tanah lapangan, para pria tidak langsung pulang ke rumah masing - masing. Mereka akan berkumpul lalu santo atau silaturahmi tiap rumah dari peserta yang berkumpul. 

Sementara ibu-ibu akan langsung pulang dan menyiapkan sajian terbaiknya untuk menyambut bapak-bapak yang akan sanjo. 

Dimulai dari rumah yang terdekat dengan masjid atau tanah lapangan, warga akan sanjo mencicipi kue lebaran lalu doa bersama. Terkadang dalam perjalanan dari satu rumah ke rumah lain, para pria ini melantunkan selawat, menyalami setiap orang yang ditemui di jalan, dan foto bersama. 

Warga diwajibkan mencicipi kue dan minuman yang disiapkan di setiap rumah yang dikunjungi. Jika tidak, pemilik rumah akan merasa tersinggung dan akan dibalas di lain waktu. 

Sanjo, tradisi lebaran di Palembang. (Foto: A Syaiful)

5. Takbiran keliling kampung

Tradisi lebaran di Palembang yang juga menarik untuk diketahui bahkan diikuti adalah takbiran keliling kamping. Biasanya anak-anak dan remaja masjid dengan membawa obor dan bendera tauhid serta bedug akan keliling kampung sambil meneriakkan takbir. 

Takbiran keliling kampung ini sebagai wujud syukur dan suka cita menyambut lebaran. Awalnya, takbiran hanya keliling kampung, namun kemudian berkembang menjadi tabkiran keliling kota menggunakan mobil bak terbuka. 


Editor : Berli Zulkanedi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network