Menurut Haqqani, siswa wanita sebisa mungkin akan diajari oleh guru wanita dan ruang kelas akan tetap terpisah, sesuai dengan interpretasi gerakan hukum syariah Islam.
"Alhamdulillah, kami memiliki banyak guru wanita. Kami tidak akan menghadapi masalah dalam hal ini. Semua upaya akan dilakukan untuk menemukan dan menyediakan guru wanita untuk murid wanita,” katanya, seperti dilansir Reuters pada Minggu (12/9/2021).
Dirinya menyatakan, jika tidak ada guru wanita yang tersedia, langkah-langkah khusus akan diambil untuk memastikan pemisahan kelas tetap berlangsung.
“Bila benar-benar ada kebutuhan, laki-laki juga bisa mengajar (wanita), tapi sesuai syariah, mereka harus menjaga jilbab. Ruang kelas akan ditutup untuk membagi siswa laki-laki dan wanita jika diperlukan, dan pengajaran juga dapat dilakukan melalui streaming atau TV sirkuit tertutup,” ujarnya.
Haqqani menambahkan bahwa pemisahan kelas akan diberlakukan di seluruh Afghanistan dan semua mata pelajaran yang diajarkan di perguruan tinggi juga akan ditinjau dalam beberapa bulan mendatang.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait