PALEMBANG, iNews.id - Tim dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan struktur batu bata kuno di dalam tanah galian di kawasan museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. Galian di museum dekat Jembatan Ampera ini untuk membuat pondasi pemasangan tiang pancang baliho.
Arkeolog BRIN Retno Purwanti mengatakan, struktur bata kuno tersebut ditemukan melalui pengamatan tim arkeolog dari keempat sisi galian tanah di belakang Arca Ganesha, pada Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Pengamatan itu dilakukan setelah sebelumnya tim arkeolog menerima laporan dari Dinas Kebudayaan Palembang yang menemukan serpihan bata diduga kuno ukuran panjang antara 7-12 centimeter, lebar 6-7 centimeter dan tebal 4 centimeter di lokasi tersebut.
“Dari pengamatan itu ada dua lapis bata yang tersisa di sudut timur laut gali di antara pecahan-pecahan bata yang terangkat terdapat tiga bata bergores yang kemungkinan merupakan dari simbol dan aksara kuno,” katanya, Kamis (2/6/2022).
Menurutnya, struktur batu bata tersebut diyakini bagian yang berasal dari Keraton Tengkuruk, yang juga dikenal dengan nama Kuto Batu atau Kuto Kecik. Keraton Tengkuruk itu telah didirikan pada era Kesultanan Palembang Darussalam (1737).
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait