Dia menyadari, tanpa fisik yang prima dan dukungan moril cukup mustahil baginya bisa naik podium. Apalagi, pada AIAC ke-10 harus bertanding melawan para atlet kelas dunia di tengah ekstremnya cuaca, Kazakhstan yang mencapai -9 hingga -17 derajat celcius.
“Tantangannya ya saya mesti menyesuaikan diri di sini dingin sekali. Alhamdulillah saya fit, sehingga semua bisa diatasi. Jadi luar biasa, bisa membawa harum nama Indonesia bersaing dengan atlet dunia,” katanya.
Pada kejuaraan tersebut, Sri berhadapan dengan sepuluh atlet profesional dunia di antaranya Elina Mikhina asal Kazakhstan dan Nguyen Thi Huyen asal Vietnam yang merupakan atlet putri langganan juara cabang olahraga atletik indoor nomor lari 400 meter dunia.
Elina Mikhina peraih medali emas Asian Games 2018 di Jakarta, dan Nguyen Thi Huyen peraih medali emas SEA Games empat kali berturut.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait