Kartu Tanda Anggota (KTA) polisi gadungan yang disebarkan Polda Sumsel. (Foto: Ist)
Antara

PALEMBANG, iNews.id - Polda Sumsel memburu polisi gadungan berpangkat brigadir terduga pelaku penipuan dengan modus hipnotis sejumlah perempuan di Palembang. Polisi gadungan berinisial AS itu dilaporkan menghubungi beberapa perempuan lalu dengan bujuk rayu dan hipnotis diajak untuk video call sambil membuka aurat. 

Kemudian videl call tersebut direkam untuk dijadikan alat memeras korban. Jika korban menolak, pelaku mengancam menyebarkan rekaman korban yang membuka pakaian. 

Kepala Subbid Penmas Bid Humas Polda Sumsel AKBP Yenni Diarty mengatakan modus penipuan tersebut didapatkan berdasarkan aduan warga melalui nomor layanan virtual bantuan polisi.

Pihaknya menghimpun lebih dari satu aduan selama beberapa hari terakhir beberapa perempuan yang mengaku sebagai korban penipuan dan pemerasan.

Pada aduan warga tersebut melampirkan kartu tanda penduduk terduga pelaku, berinisial AS, warga Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dengan status perkawinan cerai mati (duda). Kemudian, juga melampirkan foto kartu tanda anggota polisi milik terduga pelaku AS, berpangkat brigadir polisi yang bertugas di Polda Sumsel, dan satu nomor ponsel.

Menurut dia, dalam aduan yang diterima secara virtual, korban menceritakan terduga pelaku mengandalkan identitas sebagai anggota polisi yang berstatus duda untuk mendekatinya. Selanjutnya korban tersebut dihipnotis sehingga menuruti keinginan terduga pelaku, di antaranya melakukan telepon video sambil membuka aurat.

“Telepon video itu direkam olehnya yang kemudian dijadikan alat untuk memeras korban dengan memintainya sejumlah uang. Kalau tidak dituruti video syur itu akan disebarkan oleh terduga pelaku,” katanya.

Polisi mengimbau korban membuat laporan resmi guna mempertegas aduan. Saat ini tim siber Polda Sumsel sedang melacak keberadaan terduga pelaku bermodalkan nomer ponselnya yang dilaporkan melalui nomor bantuan polisi itu.

Perburuan terduga pelaku ini juga melibatkan personel Polrestabes Palembang beserta jajaran dengan harapan terduga pelaku dapat segera ditangkap. “Terlebih dalam aksi kejahatan yang diadukan ini mengatas namakan institusi (Polri) padahal bukan anggota,” ujarnya lagi.


Editor : Berli Zulkanedi

BERITA TERKAIT