Selesai pelajaran tersebut, siswa dan anaknya sempat istirahat sekolah. Murid-murid ada yang duduk di lantai dan di meja. Saat bersamaan, ada salah satu pihak sekolah megangkat besi mengunggunakan alat angkat stacker.
Kemudian datang dua murid yang menanyakan kepada pihak sekolah tersebut. "Ada yang ngait (nyangkut) pak, kata bapak tersebut tidak. Kemudian pihak sekolah melihat dan mencari apa permasalahan besi tersebut tidak bisa diangkat," kata Ayahnya.
Kemudian korban AG tiba-tiba berinisiatif membantu dengan cara mencongkel dengan obeng. Namun naas ternyata alat tersebut malah terlepas dan menghantam muka korban, sehingga membuatnya terpental.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait