Pakaian Adat Sumatera Selatan. (Foto: southsumatratourism)

Pak Sangkong dikenakan bersama dengan kain songket, yang merupakan ciri khas dari pakaian adat Sumatera Selatan. Motif kain songket secara simbolis menunjukkan bahwa masyarakat Palembang ramah, tertib dan saling menghormati satu sama lain.

Sementara aksesoris lainnya, yakni Dodot umumnya dodot juga memiliki motif senada dengan kain songket menyimbolkan bahwa kedua pengantin sebagai makhluk sosial, harus ramah, tidak boleh sombong. Selain itu pengantin juga harus saling menghormati sesama manusia dan menjaga ketertiban

Jubah yang dikenakan merupakan akulturasi dari budaya Arab. Berupa baju panjang bertabur motif bunga teratai yang digambarkan seolah mengapung di air. Teratai sendiri melambangkan kebahagian pengantin yang telah menikah.

Rompi digunakan bermotif tunas tumbuhan dengan pola geometris zig-zag. Tunas adalah simbol agar manusia bermanfaat bagi yang lainnya, sementara motif zig-zag bermakna sama dengan motif songket dan dodot.

Kemudian Baju kurung pada pengantin perempuan mendapatkan pengaruh dari budaya Melayu-Islam. Agar senada, baju kurung harus bermotif sama dengan jubah pengantin laki-laki. Bermotif taburan bunga sebagai simbol bahwa pengantin perempuan juga sedang berbahagia atas pernikahannya.


Editor : Berli Zulkanedi

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network