Supri juga menceritakan bahwa awalnya bisa mengikuti perlombaan tingkat dunia ini bermula dari saat tertipu saat menjual Ikan Cupang melalui media sosial (medsos) instagram. Lalu dari sana ia berkenalan dengan pemain Ikan Cupang asal Surabaya bernama ko Ferdinand Betta Liano yang sempat bertanya terkait penipuan penjualan yang dialaminya.
Kemudian Ko Ferdinand memberikan Ikan Cupang miliknya dan berapapun nantinya ikan itu laku, maka menjadi miliknya. Lalu dua bulan sebelum perlombaan Numero Uno di Bali, ia baru mendapatkan informasi. Setelah diikuti ternyata masuk 10 besar.
“Rasanya campur aduk, yang jelas bahagia, terharu, terlebih bisa membawa nama Lubuklinggau, bisa membuktikan dengan keluarga dan orang tua bahwa saya mampu,” katanya.
Saat ini, Supri mengoleksi delapan jenis Ikan Cupang dengan total 400 ekor di rumahnya. Ikan-ikan tersebut dijual mulai dari Rp100.000 hingga Rp10 juta.
Supri juga di Lubuklinggau bersama teman-temannya telah membentuk komunitas Pecinta Cupang Lubuklinggau yang disingkat Pacul.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait