Selain itu, pupuk bersubsidi saat ini difokuskan pada 9 jenis komoditas strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao. Sebelumnya ditujukan untuk sekitar 72 komoditas.
"Menjawab tantangan yang akan dihadapi saat ini, kami memaksimalkan kapasitas produksi yaitu sebesar 2,6 juta ton per tahun untuk pabrik urea. Sedangkan secara total dari seluruh Pupuk Indonesia Group total produksinya yaitu sebesar 13,5 juta ton per tahun. Sementara kebutuhan subsidi hanya 7,5 juta ton. Artinya masih over, untuk itu kami alihkan untuk pupuk non subsidi, agar petani tidak kekurangan dan produksi terus stabil bahkan meningkat," katanya.
Untuk menambah kapasitas produksi dalam negeri, pada Februari 2023 Presiden Joko Widodo baru saja meresmikan pabrik pupuk NPK milik PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) sebesar 500.000 ton. "Di kesempatan yang sama, PIM juga mengoperasikan kembali pabrik PIM 1 dengan kapasitas 570.000 ton," katanya.
Editor : Berli Zulkanedi
Artikel Terkait